Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Menempa Mental Energy



Menempa Mental Energy

2Tempat itu merupakan aula yang sangat besar dan luas. Pandangan seseorang akan terasa seolah memburam jika dia mencoba melihat ujung aula tersebut. Seluruh aula seakan berada dalam kondisi sebelum kekacauan terjadi.       1

"Dhuaar!"      

Saat ini, dua sosok sedang melintas cepat di aula tersebut. Tak lama kemudian, mereka mendadak saling bertarung. Pukulan serta tendangan dikerahkan, dan kekuatan dahsyat menyeruak sehebat lahar gunung berapi.      

Tetapi, apabila dilihat lebih dekat, siapapun bakal menyadari kalau dua sosok itu rupanya adalah Lin Dong. Selain itu, hal teraneh di sana adalah dua sosok tersebut tampak sama persis. Namun salah satunya tampak tidak terlalu hidup, sedangkan sosok yang berbeda terlihat acuh. Bahkan, mata hitam legam pemuda itu sama sekali tidak memperlihatkan sorot emosi sedikit pun.      

Dua sosok itu jelas terlihat mirip. Tetapi, 'Lin Dong' yang tampak acuh jelas lebih kuat. Kedua belah pihak itu saling beradu kekuatan. Pukulan itu segera menghancurkan pertahanan Lin Dong, dan kepalan tangan tersebut menghantam keras tanpa ampun pada dadanya. Kekuatan menyebar dari tangannya, dan kepalan tangan menembus jantung lawannya seperti bilah pedang.      

"Dhuaar!"      

Kekuatan liar serta beringas meledak dari sosok Lin Dong, dan sekujur badannya tercabik. Gelombang rasa sakit menjalar di dalam badannya.      

Meskipun badan Lin Dong tercabik dengan sangat kejam, tapi dia tidak langsung mati. Alih-alih, dia merasakan kesadarannya melayang di hadapannya. Sedangkan 'Lin Dong' di depannya yang sudah mencabiknya, tidak bergerak.      

"Doppelganger di dalam Endless Divine Prison dibagi menjadi level Langit, Bumi, dan Manusia. Kau sekarang bahkan tidak bisa mengalahkan doppelganger terlemah di level Manusia … Tampaknya kau memang sudah mengabaikan penempaan Mental Energy-mu dalam waktu yang terlalu lama." Sebuah sosok bercahaya muncul di udara. Yan menatap pada kesadaran Lin Dong yang sedang terkumpul, lalu berkomentar dengan suara pelan.      

Lin Dong membuka mulutnya dan tertawa kecut. "Doppelganger Mental Energy ini tahu betul tentang serangan-seranganku. Lagipula, dia bahkan lebih kuat. Tak semudah itu mengalahkannya…"      

"Terlebih lagi … serangan doppelganger itu terlalu kejam!"      

"Endless Divine Prison ini adalah tempat di mana pemilikku melatih Mental Energy-nya di masa lalu. Meskipun kau tidak akan benar-benar mati kalau tercabik di sini, tapi rasa sakitnya bakal bertambah berkali-kali lipat, dan dikembalikan lagi ke dalam pikiranmu.     

"Selama badan Mental Energy-mu bisa menahannya, kau bakal bisa terus dihidupkan lagi di tempat ini." kata Yan. Dia menatap ke arah kesadaran Lin Dong yang sudah berkumpul bersama. "Kalau kau tidak bisa bertahan dari sensasi sakit yang hanya sedikit ini, maka tak perlu melanjutkan penempaan Mental Energy. Karena penempaan diri di masa depan bakal semakin menyakitkan.     

"Kau pasti tahu kalau tidak ada kekuatan yang bisa didapatkan secara gratis di dunia ini."      

Kesadaran Lin Dong tampak menghirup udara dalam-dalam, lalu menjawab, "Kau tidak perlu menjelaskan itu padaku."      

"Tolong lanjutkan."      

Riak-riak energi menyebar di sekeliling kesadaran Lin Dong. Sesaat kemudian, cahaya berkumpul, dan badan Mental Energy kembali terbentuk. Sambil mengepalkan kedua telapak tangannya secara perlahan, dia lantas mendongak menatap sosok doppelganger-nya yang sudah menerjang lagi. Kali ini, Lin Dong tidak melakukan hal yang tak perlu. Kakinya menapak di tanah, lantas badannya bergegas menyerang.      

"Dhuaar! Dhuaar!"      

Dua sosok tampak kembali beradu keras. Namun, kali ini Lin Dong hanya berhasil bertahan dari belasan serangan, dan akhirnya doppelganger-nya menghantam kepala Lin Dong dengan pukulannya.      

"Swuush! Swuush!"      

Kesadaran Lin Dong terus melayang. Sementara itu, suara terengah-engah terdengar samar di sana. Di balik suara itu, juga terdapat rasa sakit yang tidak bisa disembunyikan.      

"Lagi."     

Lin Dong menggertakkan gigi. Badan Mental Energy-nya kembali terbentuk, dan dia menerjang maju.      

"Dhuaar!"      

"Blaar!"      

Suara-suara ledakan bernada rendah dan dalam terus-menerus terdengar di aula. Dua sosok seperti hewan liar yang tak bisa merasa lelah terus beradu tanpa akhir. Angin kepalan tangan yang tajam muncul, lantas suara angin bertiup kencang yang memekakkan telinga terdengar.      

Badan Mental Energy Lin Dong dihancurkan terus-menerus oleh doppelganger yang acuh tersebut. Namun, Lin Dong tidak merasa gusar karena serangan-serangan yang seakan terasa tak berarti itu. Kesadarannya berkecamuk, badan-badan Mental Energy terus terbentuk. Setelah itu, dia menerjang maju seperti pria beringas bermata merah mengerikan.      

Mungkin karena sensasi amat menyakitkan itu yang membuat kesadaran Lin Dong semakin redup. Lin Dong tidak mendeteksi kalau cahaya di sekitar badannya semakin berkurang tiap kali badan Mental Energy-nya terbentuk. Sementara itu, waktu yang diperlukan oleh doppelganger untuk mengalahkannya juga semakin lama…      

Tempat itu tidak mengandung Yuan Power. Hanya ada tekad sekuat gunung.      

…..     

"Empat ratus tiga puluh lima…"      

Yan mengamati badan Mental Energy yang terus terbentuk dengan sikap tenang. Bisa dirasakan kalau kesadaran Lin Dong sudah semakin redup. Namun, badan Mental Energy yang dibentuk olehnya ternyata sekuat baja. Alasan mengapa Lin Dong bisa terus bertahan, semua dikarenakan kegigihannya.      

Sikap gigih itu juga membuat Yan yang biasanya pemilih, kini memperlihatkan sorot terkesima. Fisik seseorang mungkin lemah, tetapi jika pikirannya juga lemah, maka orang itu tak akan ditakdirkan menjadi seseorang yang benar-benar kuat.      

Lin Dong jelas tidak termasuk dalam kategori tersebut.      

Yan mungkin sudah tertidur lelap di masa lalu, tetapi dia masih melihat bagaimana pemuda lemah di masa lalu keluar dari Dinasti Agung Yan yang kecil, dan mencapai level kekuatannya secara selangkah demi selangkah. Terlebih lagi, jelas hal itu bukan tujuan akhir Lin Dong.      

Yan bisa merasakan kalau pemuda yang tidak bisa dianggap sangat kuat sekarang, bakal menjadi luar biasa sampai dia akan tunduk pada Lin Dong di masa depan nanti.      

"Dhuaar!"      

Suara ledakan rendah dan dalam kembali tersebar di bawah. Yan memandang ke arah suara, kedua matanya memicing. Dia bisa melihat kalau tangan sosok doppelganger itu sudah menusuk dada Lin Dong lagi. Tetapi, pukulan Lin Dong menghancurkan kepala doppelganger-nya di waktu yang bersamaan…      

Serangan di mana mereka berhasil saling menghancurkan.      

Sosok doppelganger itu menggeliat. Sesaat kemudian, sosoknya perlahan-lahan menghilang. Badan Lin Dong juga terjatuh. Dia menghantam keras di tanah dan berubah menjadi kesadaran yang membumbung di udara.      

...     

Pemandangan kembali ke aula berlatih di dalam Deep Lightning Mountain. Lin Dong mendadak membuka kedua matanya yang terpejam erat. Ekspresi berang yang mengerikan terlihat, dan keringat dingin terus-menerus bercucuran di dahinya. Kedua tangan Lin Dong dikepalkan erat hingga pembuluh darah di tangannya terlihat.      

Meskipun badannya tidak terluka sedikit pun, tapi rasa sakit yang mengerikan dan tajam menyebar seperti air bah setelah Mental Energy-nya kembali.      

Lin Dong gemetaran dan berusaha menahan paksa rasa sakit yang memenuhi badannya. Proses itu berlangsung selama 30 menit, dan dia akhirnya bisa rileks dengan tertatih-tatih.      

"Delapan Master di masa lalu juga melewati proses penempaan diri serupa." Yan muncul dan menjelaskan.      

"Kalau begitu, bagaimana peringkatku kalau menimbang dari hasil yang kudapatkan?" Lin Dong mengusap keringat dinginnya, lalu bertanya santai.      

"Sembilan." Sudut bibir Yan berkedut.      

"Bukankah itu peringkat terakhir…" Lin Dong berkata sambil tersenyum.      

"Ya … dulu, Devouring Master gagal 100 kali sampai akhirnya bisa mengalahkan doppelganger pertama level Manusia, dan berada di peringkat kedua." Yan berhenti sesaat, dan akhirnya melanjutkan, "Peringkat pertama didapatkan oleh Ice Master. Wanita itu gagal … 11 kali."      

Badan Lin Dong menjadi kaku. Dia sontak mengangguk. "Hebat sekali!"      

Baru setelah bertarung melawan doppelganger, maka seseorang akan paham betapa kuat lawannya tersebut. Tetapi Ice Master hanya gagal 11 kali, dan dia bisa mengalahkannya. Bakat Ice Master tidak bisa dideskripsikan semudah itu menggunakan istilah 'sangat berbakat'. Pantas saja Ice Master dianggap sebagai orang yang kemungkinan bisa mencapai level Lord Symbol Ancestor…     

Tapi, Lin Dong gagal lebih dari 800 kali sebelum akhirnya dia berhasil mengalahkan doppelganger tersebut. Perbedaan di antara mereka membuat Lin Dong merasa malu.      

"Tapi, hasil itu tidak bisa dibilang terlalu mewakili kondisi kalian. Fondasimu jauh lebih lemah dibandingkan mereka. Selain itu, mereka dilatih sendiri oleh pemilikku … Sedangkan … kau berlatih secara otodidak di hampir semua waktumu. Kalau kau menerima instruksi serta mendapatkan pelatihan yang serupa, kemungkinan hasilmu akan lebih baik," kata Yan.      

"Mungkin."      

Lin Dong membuka mulutnya. Tetapi tak ada sedikit pun sorot kekalahan di matanya. Dia mendongak menatap piringan raksasa bercahaya di atas. Sorot berapi-api terpancar di mata hitam legamnya.      

"Tetapi … sifatku memang sangat keras kepala sejak dilahirkan. Oleh karena itu … aku tidak ingin kalah dari siapapun!     

"Aku akan berlatih lagi besok."      

Yan jelas terkejut ketika mendengar ucapan Lin Dong. Karena bagaimanapun juga, proses penempaan diri ini sangat menyiksa, dan biasanya seseorang membutuhkan beberapa hari untuk bermeditasi setelah melewati tiap-tiap sesi. Tetapi ternyata peristiwa itu tidak menghentikan Lin Dong. Setelah menyaksikan tatapan matanya yang bersemangat, Yan hanya bisa menggeleng singkat. Sorot puas terpancar di dalam matanya.      

...     

Selama sebulan kemudian, Lin Dong bahkan tidak keluar selangkah pun dari aula latihan. Dia bakal memasuki Endless Divine Prison setiap hari dan menerima penempaan diri yang mirip dengan kematian itu.      

Lin Dong paham kalau dia harus menebus kelalaiannya dalam urusan penempaan Mental Energy. Demi melakukannya, maka Lin Dong harus berusaha keras. Untung saja, setelah penempaan diri yang intens dan menyakitkan, dia bisa berangsur-angsur merasakan kalau Mental Energy di dalam Istana Niwan-nya menyeruak, dan memadat dengan kecepatan yang cukup memuaskan…      

Jika menimbang kecepatan itu, tak akan lama lagi dia bisa naik ke Divine Symbol Master Tingkat Menengah…      

Selama sebulan ini, Api Kecil masih bermeditasi. Terlebih lagi, Lin Dong kesulitan mengatur Deep Lightning Mountain. Untung saja, Chen Tong dan Huo Miao sangat bisa diandalkan dibandingkan Api Kecil serta Lin Dong. Oleh karena itu, tak ada masalah-masalah besar yang terjadi di bawah pengelolaan mereka.      

Selama sebulan terakhir ini, meskipun mereka berpikir hendak memanggil Lin Dong, tetapi pada akhirnya dua orang itu mengurungkan niat setelah merasakan riak-riak energi mengerikan yang menguar dari dalam aula besar. Mereka bisa mendeteksi kalau Lin Dong sekarang berada di titik kritis dalam penempaan dirinya. Oleh karena itu, mereka hanya mampu beranjak pergi tak berdaya.      

Satu bulan berlalu dengan cepat selama proses penempaan diri itu berlangsung. Hingga akhirnya, praktisi ahli dengan kekuatan seperti Chen Tong berangsur-angsur bisa merasakan samar-samar gejolak Mental Energy yang perlahan-lahan menguar dari dalam aula latihan…      

Namun, sementara energi yang menguar dari aula latihan itu semakin kuat, suara angin bertiup kencang mendadak terdengar di luar Deep Lightning Mountain. Tak lama kemudian, dua sosok muncul berjalan di udara. Mereka mengenakan jubah hijau dan terdapat simbol naga merah darah di sana. Tekanan energi yang menyesakkan diam-diam menguar dari mereka.      

"Seseorang dari Aula Blood Dragon sudah tiba. Komandan Iblis Deep Lightning Mountain, mengapa kau tidak keluar menyambut kami?"     

Dua sosok muncul di luar Deep Lightning Mountain. Pandangan mata melihat ke bawah, lalu teriakan sedingin es menggema di wilayah pegunungan itu seperti raungan menggelegar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.