Istri Simpanan

Bab 574 - Putri kecilku masih hidup



Bab 574 - Putri kecilku masih hidup

0Sekarang kondisi Seo Kyung sudah semakin membaik. Meskipun bekun mengetahui jika Soo Yin adalah putri kandungnya.     
0

Sesuai saran dokter mereka tidak memaksa Seo Kyung untuk mengingat hal-hal berat.     

"Richard, aku merindukan putri kecil kita." Seo Kyung sedang menyandarkan kepalanya di bahu Richard. Mereka saat ini tengah duduk di bangku yang ada di taman mansion.     

"Apakah kau sudah mengingatnya?" tanya Richard dengan penuh semangat. Akhirnya Seo Kyung mengingat sendiri tanpa perlu dipaksa.     

Seo Kyung menganggukan kepalanya.     

"Dimana dia sekarang? Aku ingin bertemu dengannya," ujar Seo Kyung sembari menegakkan kembali kepalanya.     

Richard menggenggam tangan Seo Kyung lalu tersenyum hangat.     

"Dia ada di sini bersama kita. Kau bahkan sudah bertemu dengannya," terang Richard seraya membelai rambut Seo Kyung.     

"Benarkah?" tanya Seo Kyung dengan mata berkaca-kaca.     

"Aku ingin bertemu dengannya sekarang," lanjut Seo Kyung.     

"Kita pergi ke kamarnya saja. Dia sangat cantik seperti dirimu," puji Richard Lee sembari terkekeh.     

Seo Kyung mencubit pinggang Richard dengan pipi bersemu merah. Setelah sekian lama akhirnya bisa mendengar rayuan pria yang dicintainya.     

"Sakit, Sayang," ujar Richard sembari tertawa renyah karena pinggangnya terasa geli bercampur dengan sakit.     

Dari kejauhan Peter mengamati mereka. Hatinya turut bahagia melihat mereka saling tertawa dan bercengkrama.     

"Seo Kyung, aku senang sekarang kau tertawa seperti itu," gumam Peter.     

Richard menuntun Seo Kyung berjalan masuk ke dalam mansion. Meski kakinya belum terlalu pulih tapi Richard tidak ingin selalu duduk di kursi roda. Ingin selalu berada di sisi Seo Kyung setiap melangkah.     

Di dalam kamar, Soo Yin tengah membaca buku sambil menyandarkan kepalanya di sisi ranjang. Sengaja mencari kesibukan agar tidak memikirkan Dae terus menerus. Bisa-bisa kepalanya pecah karena rindu ingin bertemu.     

Kedua telinganya memakai headset untuk mendengarkan musik sehingga tidak menyadari ketika orang tuanya sudah berada di depan pintu. Matanya juga fokus mencermati setiap tulisan yang ada di buku.     

"Apakah dia sungguh putri kandung kita?" tanya Seo Kyung sembari menutupi mulutnya dengan tangan. Senang karena akhirnya bisa melihat putrinya.     

"Lihatlah wajahnya, sangat mirip denganmu ketika masih muda. Dia sama sekali tidak mirip denganku," ujar Richard Lee.     

"Ternyata putri kecilku masih hidup," ujar Seo Kyung. Wajahnya yang sudah agak berkerut kini mengembang.     

Setelah beberapa saat barulah Soo Yin menyadari kehadiran orang tuanya. Buru-buru ia melepaskan headset yang menempel di telinganya kemudian menutup bukunya kembali.     

"Maaf, aku tidak tahu kalian datang," ujar Soo Yin sembari menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat.     

"Putriku kemarilah," ujar Seo Kyung sembari merentangkan kedua tangannya bersiap menyambut Soo Yin ke dalam pelukannya.     

Soo Yin menautkan kedua alisnya ketika mendengar Seo Kyung mengatakan sebagai 'putriku'. Sontak Soo Yin langsung memandang Richard untuk mendapatkan penjelasan.     

"Soo Yin, ibumu sudah mengingatnya," ucap Richard.     

Soo Yin segera berhambur ke pelukan Seo Kyung. Tangisnya seketika langsung pecah karena akhirnya ia merasakan pelukan hangat seorang ibu untuk pertama kalinya.     

"Ibu, akhirnya kau mengingatku," ucap Soo Yin di sela isak tangisnya.     

"Maafkan ibu karena terlambat menyadari kehadiranmu. Aku kehilanganmu setelah kau dilahirkan, itu sebabnya aku mengira kau sudah tidak." Seo Kyung memeluk Soo Yin dengan sangat erat.     

"Tidak sama sekali. Tidak ada kata terlambat untuk pertemuan kita. Seharusnya aku mencari ibu sejak dulu," ucap Soo Yin. Setidaknya ia harus mengucapkan terima kasih kepada Li Sa dan ibunya. Berkat mereka, ia akhirnya bisa menemukan Seo Kyung.     

Seo Kyung melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah Soo Yin. Menyusuri pipi Soo Yin dengan jemarinya. Air matanya tak kuasa selalu menetes bercampur bercampur rasa bahagia yang begitu mendalam.     

Wanita itu bahkan tidak ingat dulu memberinya nama siapa. Setelah kelahiran Soo Yin, mereka terpisah. Keluarga besarnya mengatakan jika anaknya mati.     

Richard Lee kemudian menarik dua wanita itu ke dalam pelukannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak terkira saat ini dirasakan olehnya.     

"Apapun yang sudah terjadi tidak usah disesali, yang terpenting kita sudah berkumpul. Akan kupastikan orang yang membuat kita terpisah akan mengalami hal yang paling menyakitkan di keluarganya. Mereka juga harus merasakan apa yang kalian rasakan." Richard Lee menggertakan giginya kuat-kuat saat mengatakannya.      

Soo Yin menghentikan tangisnya saat mendengar ucapan Richard Lee yang terdengar berapi-api. Tubuhnya gemetar karena takut Richard akan melakukan sesuatu yang buruk pada keluarga suaminya.      

Sebelum terlambat sepertinya ia harus berbicara dengan Richard. Semoga tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki semuanya.     

"Apa maksudmu?" tanya Seo Kyung pada suaminya. Ia ingin mengetahui kebenaran di masa lalu. Selama ini orang-orang disekitarnya selalu mengatakan jika Richard tidak pernah mencintainya. Itu sebabnya setelah menikah langsung pergi meninggalkannya.     

Banyak perkataan buruk yang dulu selalu didengarnya. Hingga Seo Kyung perlahan termakan oleh omongan keluarga besarnya dan akhirnya stres berat.     

"Aku dulu sudah hendak menjemputmu tapi Park Ji Hoon membongkar rahasiaku menikah denganmu di depan seluruh keluargaku. Keadaanku saat itu benar-benar terasa sangat sulit. Aku dipaksa memilih kau atau Maria di saat kondisi perusahaan keluargaku diambang kehancuran," terang Richard Lee dengan rasa penuh penyesalan.      

"Park Ji Hoon melakukannya?" tanya Seo Kyung. Tak disangka jika orang terdekat merekalah yang membuat perpisahan di antara mereka.     

Richard menganggukan kepalanya sembari menghela nafas panjang.     

"Kau tidak usah cemas, Sayang. Aku akan membalas perbuatannya lebih sakit dari apa yang kau rasakan pada Soo Yin," ujar Richard Lee.     

"Ayah, bisakah kita melupakan masalah di masa lalu?" ungkap Soo Yin berharap ayahnya tidak melakukan apapun terhadap keluarga suaminya.     

"Tidak semudah itu, Soo Yin. Aku tidak peduli meskipun putranya adalah suamimu. Sudah banyak kejahatan yang dilakukannya," tolak Richard Lee dengan perasaan rumit.     

"Apa maksudmu suami? Ada apa sebenarnya?" Seo Kyung memijat pelipisnya karena terlalu pusing mencerna apa yang dibicarakan oleh mereka.     

Soo Yin menundukkan kepalanya karena sepertinya sulit membujuk ayahnya.     

"Putra Park Ji Hoon adalah suami dari Soo Yin, Sayang. Dia sudah menikahi putri kita di usia yang masih sangat muda," terang Richard sembari memandang Soo Yin yang tertunduk.     

"Apa? Bagaimana bisa Soo Yin menikah dengan seorang anak penjahat?" Seo Kyung benar-benar syok kali ini mendengar Soo Yin bahkan sudah menikah.     

"Apakah dia memaksamu untuk menikah dengannya?" tanya Seo Kyung dengan dahi berkerut memandang Soo Yin. Kali ini butuh penjelasan sangat detail.     

Soo Yin bergeming, bingung antara berlatar jujur atau menyembunyikan semuanya. Jika jujur maka Kim Nam pasti akan disalahkan. Jika berbohong maka Dae Hyun yang akan disalahkan.     

Pilihan itu sangat sulit dan membuat Soo Yin dilema. Ia tidak ingin Kim Nam yang merawatnya sejak kecil disalahkan. Apalagi sudah banyak pengorbanan yang diberikan untuknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.