Istri Simpanan

Bab 575 - Tidak bisa berpisah



Bab 575 - Tidak bisa berpisah

0Soo Yin tidak ingin kedua orang yang disayanginya disalahkan. Keputusan yang sangat berat kali ini. Dirinya bahkan sudah terlanjur mengatakan sudah ditipu oleh Dae Hyun. Menikahinya beralasan belum beristri. Tapi ucapan tidak mungkin bisa ditarik kembali.     
0

"Soo Yin, kau pasti sangat tersiksa selama ini. Seharusnya sekarang kau masih menikmati masa mudamu." Seo Kyung kembali memeluk tubuh Soo Yin.     

"Aku baik-baik saja setelah bertemu kalian berdua. Kuharap kalian bisa melupakan masalah yang terjadi di masa lalu," tukas Soo Yin dengan penuh harap.     

"Soo Yin, sebaiknya kau tinggalkan anak penjahat itu. Ibu tidak ingin memiliki cucu yang mengalir di darah dagingnya," ucap Seo Kyung.     

Jantung Soo Yin seketika terasa seperti berhenti berdetak. Ketakutannya bahkan terwujud sangat cepat dari dugaannya.     

"Ibu, aku mencintainya. Aku tidak bisa meninggalkannya," tutur Soo Yin dengan wajah memelas.     

"Masih banyak pria yang baik di dunia ini. Aku ingin kau mengejar cita-citamu. Jangan seperti ibumu yang bodoh ini," tukas Seo Kyung kemudian melepaskan pelukannya.     

"Ibu, kami sudah menikah. Tidak semudah itu kami berpisah," tolak Soo Yin sembari menggelengkan kepalanya.     

"Jadi kau lebih memilih orang tuamu dari pada anak penjahat itu. Ibu bahkan sangat yakin jika Park Ji Hoon tidak akan menyetujui hubungan kalian jika tahu kau adalah putri kami," terang Seo Kyung dengan emosi.     

Soo Yin terdiam mendengar pernyataan Seo Kyung. Memang benar adanya jika Park Ji Hoon awalnya tidak menyetujui hubungan mereka.     

"Seo Kyung, sabarlah." Richard Lee mengusap punggung Seo Kyung agar tidak terlalu emosi.      

"Richard, kau harus membalaskan penderitaan yang kami alami. Ia hidup bersama bersama keluarganya. Sedangkan aku harus menderita tidak bertemu dengan kalian," ucap Seo Kyung.     

"Hmmm, tapi sebelum itu aku ingin kita melangsungkan pernikahan kembali. Aku ingin mengulang saat-saat kita menikah," ujar Richard untuk meredam suasana yang memanas. Ia takut terjadi sesuatu pada Seo Kyung karena terlalu emosi.     

Semenjak Seo Kyung datang, ia sudah merencanakan untuk mengadakan pesta pertemuan mereka. Mereka juga harus menikah lagi setelah sekian lama.     

"Menikah?" ujar Seo Kyung sembari mengernyitkan dahinya.     

Richard menggenggam kedua tangan Seo Kyung. Ini adalah momen yang tepat untuk mengutarakan kembali perasaannya.     

"Seo Kyung, di depan putri kita sekarang aku ingin mengutarakan keinginanku untuk menikahimu. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu dan membuat kalian berdua bahagia," ucap Richard Lee.     

Di balik rasa kesedihan Soo Yin, sekarang turut bergembira karena mereka akan menjadi keluarga yang utuh.     

"Richard?" Seo Kyung meneteskan air mata kebahagiaan. Sejenak bisa melupakan rasa amarahnya dengan Park Ji Hoon.     

"Maukah kau menikah denganku?" Richard Lee mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dari dalam saku celananya. Lalu membuka tutupnya.     

Terlihatlah sebuah kalung berlian di dalamnya. Itu adalah kalung berlian yang diberikan Richard pada Seo Kyung dahulu kala. Namun saat itu Seo Kyung menolaknya karena baginya terlalu berlebihan.     

"Seo Kyung, kali ini aku mohon terimalah. Aku sudah menyimpannya sejak puluhan tahun lalu. Tidak kusangka aku memiliki kesempatan untuk memberikannya lagi padamu," ujar Richard.     

Soo Yin ikut terpesona melihat bagaimana ayahnya yang masih romantis meskipun sudah termakan usia. Dae Hyun bahkan masih jauh dari kata romantis.     

"Kau masih menyimpannya?" Seo Kyung menutupi mulutnya dengan kedua tangan karena terperangah.     

"Tentu saja, aku sudah menyimpannya dengan sangat baik," sahut Richard.     

Richard berjalan ke belakang Seo Kyung lalu memasangkan kalung di leher kekasihnya.     

"Terima kasih, Richard. Tidak kusangka kau masih memiliki perasaan yang sama terhadap diriku," ujar Seo Kyung seraya memegang liontin yang berbentuk hati.     

Seo Kyung sangat menyesali karena pertemuan mereka yang terlambat. Jika sejak dulu mereka bertemu mungkin mereka akan berbahagia dengan lebih banyak anak lagi.     

"Ayah, kau membuatku merasa iri," canda Soo Yin sembari terkekeh.     

"Kau juga harus mendapatkan pria yang sangat baik seperti ayahmu," tukas Seo Kyung.     

Soo Yin lantas mengubah wajahnya menjadi masam. Namun sebisa mungkin tersenyum tipis karena ikut berbahagia dengan kebahagiaan mereka.      

'Ibu, aku sudah mendapatkannya. Aku tidak menginginkan siapapun lagi,' batin Soo Yin dengan perasaan rumit yang kini menimpanya.      

"Soo Yin, kau harus membantu pesta agar berjalan dengan meriah," imbuh Richard dengan senyuman mengembang di wajahnya.     

"Tentu saja, Ayah. Apapun akan kulakukan yang terpenting kalian bahagia," ucap Soo Yin.     

°°°°°°°°     

Soo Yin berdiri di tepian kolam sambil melipat tangannya di dada. Matanya memandang pantulan sinar rembulan yang ada di kolam. Tampaknya indahnya malam ini tidak sesuai dengan hatinya yang dipenuhi dengan kabut.     

Ia tidak tahu bagaimana cara mengatakannya pada Dae Hyun. Jika kini orang tuanya memintanya untuk pergi meninggalkannya.     

"Apa yang kau lakukan di sini? Tidak baik seorang wanita berdiam diri di tempat sepi sendirian," ujar Brian yang berdiri tepat di belakang Soo Yin.     

Soo Yin langsung membalikkan tubuhnya ke belakang. Di bawah cahaya rembulan ia bisa melihat Brian Lee ada di sana.     

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya Soo Yin.     

"Hmmm, katakanlah apapun yang ingin kau tanyakan," ujar Brian Lee sembari menghembuskan nafasnya kasar.     

"Apakah kau sudah memiliki kekasih?" Tiba-tiba saja Soo Yin ingin menanyakannya.     

Brian mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan Soo Yin yang sangat aneh.     

"Ada apa? Apakah kau menyukaiku? Ingatlah kita ini bersaudara sehingga tidak mungkin menjadi sepasang kekasih," ujar Brian diikuti tawa yang renyah.     

"Ughh, aku serius. Kenapa kau justru bercanda?" gerutu Soo Yin sambil mendengus kesal. Lalu memalingkan wajahnya ke arah lain dengan bibir cemberut.     

"Maaf, aku pernah memiliki beberapa kekasih," sahut Brian setelah menghentikan tawanya.     

"Apakah hubunganmu pernah tidak disetujui oleh ayah?" tanya Soo Yin dengan wajah serius.     

"Hmmm, pernah. Saat itu aku diam-diam menjalin hubungan dengan gadis yang bekerja di rumah ini. Dengan alasan dia dari gadis biasa, ayah dan ibuku menolaknya." Brian Lee menerawang kembali pada kejadian beberapa tahun silam.     

"Lalu, bagaimana hubungan kalian? Apakah sampai sekarang masih bersama?" tanya Soo Yin.     

Brian mendesah panjang sebelum menjawab. Ekspresinya berubah menjadi muram dan terlihat guratan sedih.     

"Aku mengakhirinya," ucap Brian dengan sedih.     

"Kenapa kau tidak memperjuangkannya?"      

"Aku melepasnya karena aku hanya ingin melindunginya. Jika aku tetap berhubungan dengannya maka hidupnya tidak akan pernah aman. Ayah dan ibu meminta orang untuk mengawasi. Mereka mengancam tidak akan segan membuat gadis itu celaka jika aku masih nekad bersamanya," terang Brian dengan kepala tertunduk.     

"Kami berpisah demi kebaikannya. Untuk apa kami bersama jika dia akan sangat menderita," lanjut Brian.     

"Apakah tidak ada jalan lain untuk kalian bersama?" tanya Soo Yin.     

"Aku pernah nekat membawanya kabur dan bersembunyi. Disini bukan hanya dia yang menjadi taruhan. Bahkan keluarganya juga diteror oleh suruhan ibuku," sahut Brian. Sudah berbagai macam cara mereka lakukan untuk bersama tapi Brian memilih melepaskan daripada membuatnya terus menderita.     

Tubuh Soo Yin gemetar. Kini ia semakin takut setelah mendengar cerita Brian dengan kekasihnya. Akankah hubungannya dengan Dae Hyun akan berakhir seperti itu? Soo Yin tidak sanggup membayangkannya.     

"Memangnya ada apa? Apa ada sesuatu?" tanya Brian.     

"Tidak ada, aku hanya sekedar ingin tahu," sahut Soo Yin tergagap.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.