Istri Simpanan

Bab 587 - Ketakutan yang terjadi



Bab 587 - Ketakutan yang terjadi

0Dae Hyun menunggu di teras, tubuhnya menghadap ke halaman hingga perlahan terdengar suara langkah kaki menghampirinya. Ada perasaan gugup yang menerpa dirinya. Namun tekadnya sudah bulat untuk menjelaskan masalah ini secara tuntas.     
0

Dengan helaan nafas panjang Dae Hyun membalikkan tubuhnya sambil mengembangkan senyum ramah kepada Richard Lee dan Seo Kyung.     

Bukan senyuman yang menyambutnya melainkan sikap keduanya yang tampak dingin. Sebisa mungkin Dae Hyun bersikap biasa saja.     

"Untuk apa kau datang kemari?" tanya Seo Kyung sarkas. Dadanya sesak dan ingin marah karena Dae Hyun sangat mirip dengan Park Ji Hoon. Meski belum pernah bertemu tapi semalam Richard Lee sudah memberitahukan beberapa foto keluarga Park Ji Hoon.     

"Selamat pagi, Bu. Kedatanganku kesini hanya ingin bertemu dengan Soo Yin. Sudah beberapa lama kami tidak berjumpa. Aku berharap kalian mengizinkan, kedatanganku juga sekaligus ingin memperkenalkan diri kepada Ayah dan Ibu jika aku adalah suami Soo Yin," terang Dae Hyun dengan berani tanpa mengurangi rasa hormat dan sopan kepada mertuanya.     

"Sebaiknya kau tinggalkan saja putriku. Ini demi kebaikan kalian berdua karena api dan air selamanya tidak akan pernah menyatu," ucap Richard Lee dengan wajah serius.     

Dae Hyun mengatur nafasnya agar emosinya tidak terpancing apalagi sampai mengeluarkan nada tinggi.     

"Aku minta maaf karena menikahi Soo Yin di usianya yang masih muda. Aku saat itu sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun aku sungguh-sungguh akan membahagiakannya," ungkap Dae Hyun dengan perasaan yang tulus     

"Apapun alasannya kami tidak akan pernah setuju Soo Yin menikah dengan darah daging seorang penjahat seperti ayahmu," tolak Seo Kyung dengan sorot mata berapi-api. Tubuhnya gemetar karena menahan amarah yang tak bisa lagi dibendung.     

Dae Hyun menautkan kedua alisnya. Anak penjahat? Ia belum mengerti sama sekali apa yang dimaksud oleh Seo Kyung.     

Nafas Soo Yin terengah-engah ketika mencapai teras. Terlambat baginya untuk mencegah karena ibunya sudah mengatakannya.     

"Dae Hyun," ujar Soo Yin. Bibirnya tersungging senyuman bahagia sekaligus sedih.     

"Tetaplah di tempatmu," sergah Richard Lee saat Soo Yin hendak melangkah mendekati Dae Hyun.     

"Ayah, aku mohon jangan pisahkan kami," pinta Soo Yin dengan wajah memelas.     

"Tidak, Soo Yin. Mereka itu keluarga yang jahat. Kami tidak akan membiarkanmu menderita jika bersamanya," tolak Seo Kyung mentah-mentah.     

"Ibu, apa maksudnya keluargaku jahat? Aku bisa mengurus keluargaku dan kami sudah merencanakan pesta pernikahan," terang Dae Hyun dengan wajah berbinar berharap mertuanya bisa menerima segala kesungguhan hatinya.     

"Kau harus tahu jika yang membuat aku dan Soo Yin menderita adalah karena sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh Park Ji Hoon. Kami dulu percaya padanya tapi dia justru mengkhianati kami," terang Seo Kyung sambil memegangi dadanya karena terasa sesak. Mengingatnya membuat luka yang belum kering terbuka kembali.     

"Seo Kyung, tenanglah. Jangan terbawa emosi." Richard Lee memegang kedua pundak Seo Kyung untuk menenangkannya.     

Dae Hyun bergeming di tempatnya sambil memandang Soo Yin dengan tatapan penuh arti. Pantas saja jika istrinya melarangnya untuk menemui Seo Kyung dan Richard Lee, ternyata kenyataan pahit harus didapatnya.     

"Dae Hyun," ujar Soo Yin kemudian melangkahkan kakinya ke arah suaminya.     

"Soo Yin, sekarang kau harus memilih ibu atau dia. Jika kau memilihnya mungkin kau akan melihat ibumu seperti dulu lagi," ancam Seo Kyung. Apapun akan dilakukan untuk memisahkan mereka.     

Soo Yin lantas menghentikan langkahnya. Ini pilihan yang sangat sulit baginya. Dia tidak ingin berpisah dengan Dae Hyun tapi juga tidak ingin melihat ibunya menderita lagi.     

"Ibu, aku mohon maafkan semua kesalahan apapun yang diperbuat oleh ayahku." Dae Hyun lantas berlutut untuk memohon dengan kesungguhan hatinya meski tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu.     

"Aku akan melupakan semua itu jika kau meninggalkan putriku," sahut Seo Kyung. Hatinya sudah terlanjur sakit hati dengan Park Ji Hoon hingga maaf pun sulit untuk dikatakan.     

"Ibu?" seru Soo Yin sembari menggelengkan kepalanya. Tidak percaya dengan apa yang didengarnya karena ketakutannya akhirnya terjadi.     

"Aku tidak bisa melupakannya. Sampai kapanpun aku juga tidak akan pernah melepaskannya. Dia akan tetap menjadi istriku," tukas Dae Hyun sembari menengadahkan wajahnya. Kedua lututnya masih menapak lantai agar mertuanya melihat kesungguhan hatinya.     

"Bukankah perlakuan keluargamu juga sangat tidak baik kepada putriku? Kau pikir kami tidak mengetahui bagaimana orang tuamu sangat membenci Soo Yin? Jika kau tidak ingin membuatnya menderita lepaskan dia," pinta Richard Lee dengan nada dingin. Ia tahu hal ini yang ingin dikatakan oleh Seo Kyung.     

Dae Hyun terdiam, memang benar pernyataan Richard. Orang tuanya sangat tidak menyukai Soo Yin setelah mengetahui hubungan mereka.     

"Ayah, itu tidak benar. Semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman," sanggah Soo Yin untuk mencoba membela diri.     

"Soo Yin, sebaiknya kau ke dalam. Tidak usah ikut campur masalah ini," ujar Richard Lee dengan tegas karena itu adalah demi kebaikan putrinya.     

Soo Yin lantas ikut berlutut di hadapan Richard Lee dan Seo Kyung. Tidak ingin membantah tapi dirinya juga tidak mungkin meninggalkan Dae Hyun.     

"Soo Yin, berdirilah. Siapa yang memintamu untuk berlutut?" Seo Kyung mencoba menarik tangan Soo Yin agar berdiri tapi ia bersikeras tidak mau.     

Brian Lee yang menyaksikan hal itu merasa iba dengan Soo Yin. Apa yang dilakukannya sama persis saat memohon agar Sarah tetap tinggal di rumah itu. Usianya hanya sia-sia dan tidak membuahkan hasil.     

"Ibu, aku mohon izinkan aku tetap bersama Dae Hyun. Aku berjanji akan menuruti apapun yang kalian inginkan," ucap Soo Yin dengan kepala tertunduk karena tidak berani menatap sorot amarah mata kedua orang tuanya.     

"Ibu tidak rela kau bersamanya, Soo Yin. Sudah terlalu banyak penderitaan yang kita lewati," terang Seo Kyung dengan suara terisak-isak.     

Soo Yin lantas mendongakkan kepalanya, tidak tega melihat ibunya yang memang sangat menderita selama ini.     

"Ibu?" ujarnya dengan sendu. Haruskah ia meninggalkan Dae Hyun demi ibunya?     

Seo Kyung memijat kepalanya Karena terasa sangat pusing. Tubuhnya kini mulai sempoyongan.     

"Ibu!" seru Dae Hyun dan Soo Yin secara bersamaan. Mereka lantas refleks berdiri.     

"Brian, suruh para pengawal untuk mengusir Dae Hyun dari sini. Aku tidak ingin keadaan ibumu semakin buruk," perintah Richard Lee.     

Richard Lee menganggukan kepalanya. Dengan sangat terpaksa meminta para pengawal datang dan menyuruh mereka membawa Dae Hyun pergi.     

"Ayah, jangan usir Dae Hyun," pinta Soo Yin dengan wajah memelas.     

Beberapa saat kemudian sudah datang beberapa pengawal yang menodongkan senjata ke arah Dae Hyun. Mau tidak mau Dae Hyun mengangkat tangannya.     

"Pergilah jika kau tidak ingin mati disini. Sampaikan kepada ayahmu karena aku tidak akan tinggal diam," ancam Richard sambil memegangi ibunya.     

Bukan Dae Hyun tidak berani melawan para pengawal itu. Namun dirinya tidak ingin masalah ini semakin runyam. Yang pertama harus dilakukannya adalah mencari kebenaran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.