Istri Simpanan

Bab 308 - Masih menunggu



Bab 308 - Masih menunggu

0Dae Hyun bergegas menghampiri meja telepon untuk mengetahui mungkin saja jika sambungan telepon belum terputus. Begitu diletakkan di telinganya bunyi sirene langsung menggema di telinganya. Membuat jantungnya berdebar. Apa yang membuat ibunya tiba-tiba pingsan?     
0

"Hallo, apa ada orang di sana?" ujar Dae Hyun ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.     

"Kami dari kepolisian ingin mengabarkan jika Tuan Kim Soo Hyun dilarikan ke rumah sakit. Belum sempat mengatakannya tapi tidak ada suara di sana," ujar pria tersebut.     

"Apa? Apa yang terjadi dengan adikku?" ujar Dae Hyun dengan suara meninggi. Tubuhnya hampir terhuyung jika saja tidak berpegangan pada meja.     

"Silahkan anda bisa mengunjunginya di rumah sakit Hallym University Medical Center," ujar polisi tersebut.     

Dae Hyun lantas mematikan sambungan teleponnya. Sebisa mungkin dirinya harus tetap tenang agar ibunya tidak semakin panik.     

Ia masih belum percaya terjadi kecelakaan terhadap adiknya. Ada keinginan untuk langsung pergi ke rumah sakit tapi melihat kondisi ibunya yang lemah membuat Dae Hyun tidak tega meninggalkannya.     

Aeri berusaha memijat kaki dan tangan ibu mertuanya agar terbangun.     

Setelah beberapa saat, Ny. Park sayup-sayup bisa mendengar orang yang berada di dekatnya berbicara. Dengan pikiran yang kosong dan seperti mimpi, ia berusaha menggerakkan kelopak matanya agar terbuka.     

"Kim Soo Hyun," panggil Ny. Park lirih dengan air mata yang mengalir di pipinya.     

"Bu, tenanglah. Aku yakin jika Kim Soo Hyun baik-baik saja," ujar Dae Hyun berusaha menenangkan sang ibu. Padahal ia sendiri juga sangat mencemaskan saudaranya.     

"Ayo kita pergi ke rumah sakit," ujar Ny. Park sambil bangkit berdiri meski tubuhnya lemas dan sempoyongan.     

"Sebaiknya Ibu tetap di rumah. Biarkan aku saja yang pergi ke rumah sakit untuk melihatnya."     

"Tidak, ibu ingin melihat keadaan adikmu," ujar Ny. Park terisak tak kuasa membendung air matanya.     

Setelah mempertimbangkan banyak hal akhirnya Dae Hyun pergi ke rumah sakit bersama Aeri dan ibunya. Ia berharap semoga adiknya baik-baik saja dan tidak ada yang fatal.     

===============================     

RS Hallym University Medical Center,     

Sesampainya di rumah sakit Ny. Park meraung-raung histeris ingin melihat keadaan putranya. Meminta untuk masuk ke dalam ruang operasi padahal di dalam para dokter sedang berjuang untuk menyelamatkan Kim Soo Hyun. Beruntung Dae Hyun dan Aeri bisa memenangkannya.     

Dae Hyun terus berdiri di depan ruang operasi tanpa beranjak dari sana setelah mereka tiba. Menunggu para dokter yang menangani saudaranya agar segera keluar.      

Ny. Park yang tengah duduk di kursi tak henti-hentinya meneteskan air mata. Sesak dadanya untuk bernafas ketika mengetahui salah satu putranya tengah berjuang untuk hidup. Tak henti-hentinya ia memanjatkan doa kepada Tuhan agar Kim Soo Hyun terselamatkan.     

"Bu, tenanglah," ujar Aeri yang sejak tadi mencoba terus menenangkan ibu mertuanya. Jika tidak ada Aeri mungkin Ny. Park sudah tidak sadarkan diri kembali. Belum ada keluarga lain yang datang karena Dae Hyun belum memberikan kabar kepada siapapun.     

Satu jam sudah berlalu dengan cepat tapi operasi tak kunjung usai. Dae Hyun juga terus berjalan di depan pintu. Melupakan Soo Yin yang masih menunggu Kim Soo Hyun untuk datang ke Cheonggyecheon Stream.     

Dae Hyun terus termenung memikirkan bagaimana bisa adiknya terlibat kecelakaan. Hingga beberapa saat barulah terlintas dalam benaknya tentang Soo Yin     

"Soo Yin?" gumam Dae Hyun dengan rasa khawatir yang mulai menjalar di sekujur tubuhnya. Dengan langkah lebar Dae Hyun menghampiri ibunya dan Aeri.     

"Aeri, aku titip ibu sebentar. Aku harus pergi," ujar Dae Hyun.     

"Kau mau kemana?" tanya Aeri sambil menautkan kedua alisnya. Ia cukup senang karena setelah sekian lama akhirnya Dae Hyun bisa bersikap baik padanya. Aeri akan menggunakan kesempatan ini untuk mengambil hatinya kembali.     

"Tetaplah di sini. Aku mohon jaga ibu sampai aku kembali," ujar Dae Hyun dengan tatapan penuh harap. Setidaknya ia merasa bersyukur ada Aeri bersama mereka saat ini.     

"Baiklah," ucap Aeri dengan senang hati menjaga ibu mertuanya.     

Setelah yakin jika ibunya aman dan baik-baik saja bersama Aeri, pria itu segera meninggalkan rumah sakit.     

===============================     

Cheonggyecheon Stream,     

Soo Yin masih setia menanti Kalian Kim  Soo Hyun meski sudah satu jam lamanya menunggu. Ia tetap bersikeras berada di tempat itu meski Chung Ho sudah membujuknya untuk pulang.     

Soo Yin bertekad jika masalahnya bersama Kim Soo Hyun harus terselesaikan malam ini juga agar tidak ada kesalahpahaman dan hati Kim Soo Hyun yang akan semakin tersakiti.     

Tubuh Soo Yin rasanya semakin menggigil terkena butiran salju yang turun perlahan membasahi bumi. Sekuat tenaga mencoba menahan rasa dingin itu meski harus menggigit bibir bawahnya.     

Tak lupa Soo Yin juga sudah menghubungi nomor Kim Soo Hyun tapi tidak aktif. Ia coba untuk selalu berpikir positif. Jika mungkin saja saat ini Kim Soo Hyun sedang dalam perjalanan ataupun keperluan mendadak hingga membuatnya sedikit terlambat datang.     

Orang-orang perlahan sudah meninggalkan tempat itu karena cuaca dingin membuat mereka enggan berlama-lama di sana. Sedangkan Soo Yin masih duduk di sebuah kursi. Ia tidak ingin mengecewakan adik iparnya lebih lama lagi. Itulah sebabnya masih tetap bertahan.     

"Kenapa dia lama sekali?" gumam Soo Yin dengan duduk yang terus gelisah. Kedua tangannya diapitkan pada kedua pahanya.     

Soo Yin terus mengedarkan pandangannya ke sana-kemari berharap segera menemukan sosok Kim Soo Hyun agar bisa pulang dengan segera. Ia tidak tahu berapa lama lagi untuk bertahan di tengah dinginnya malam yang semakin parut.     

Ia sampai tidak memperdulikan Chung Ho yang sejak tadi terus mengajaknya untuk pergi dari tempat itu. Kalung pemberian Kim Soo Hyun yang tadi digenggamnya ia taruh kembali ke dalam tas. Takut jika tiba-tiba saja tanpa sadar membuangnya.     

°     

Dae Hyun menutup pintunya kuat setelah sampai di parkiran. Ia melihat Chung Ho yang masih berdiri di sisi mobil sambil menghisap rokok. Itu menandakan jika Soo Yin masih berada di sana.     

"Chung Ho, apa Nona masih berada di sini?" ujar Dae Hyun dengan rasa was-was.     

"Masih, Tuan. Nona tidak mau pergi sebelum Tuan Kim Soo Hyun datang," sahut Chung Ho sambil menundukkan kepalanya.     

Dae Hyun segera berlari lebih jauh memasuki kawasan pinggiran sungai untuk mencari keberadaan Soo Yin saat ini.     

"Soo Yin!" panggilnya dengan suara yang cukup keras terdengar. Dae Hyun terus berkeliling sebelum akhirnya melihat seseorang gadis yang tengah duduk di tepi sungai. Pandangannya menghadap ke arah air yang mengalir dengan tenang.     

Dae Hyun segera berlari menghampiri sosok yang diyakini itu adalah istri kecilnya.     

===================================     

jangan lupa dukungan power stone untuk novel versi English... judulnya Hidden Wife : best husband...     

terimakasih :face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.