Istri Simpanan

Bab 306 - Kecelakaan



Bab 306 - Kecelakaan

0Di tengah perjalanan, Kim Soo Hyun melihat deretan toko bunga yang masih buka. Lantas menghentikan mobilnya di sisi jalan untuk. Dipilihnya buket bunga mawar putih sebagai lambang kesucian cinta. Setelah membayarnya Kim Soo Hyun segera kembali ke dalam mobil untuk melanjutkan perjalanannya.     
0

Kim Soo Hyun tak henti melukis senyum di wajahnya. Pantulan cahaya rembulan yang menembus kaca mobilnya, semakin menambah kadar ketampanannya malam ini. Kotak merah berisikan cincin berlian yang sudah disiapkan sejak lama serta buket mawar putih di sampingnya adalah salah satu dari sekian banyaknya alasan yang membuatnya tak sanggup menyembunyikan binar bahagia dirinya.     

Malam ini, Kim Soo Hyun sudah tidak sabar akan berkunjung ke Cheonggyecheon Stream. Tempat dimana Soo Yin sudah menunggunya. Bayangan wajah Soo Yin yang tersenyum membuatnya ingin cepat sampai. Tadi Soo Yin sudah mengirimkan pesan jika sudah sampai.     

Mobil yang dikendarai Kim Soo Hyun akhirnya berhenti di batas garis lampu merah. Matanya kembali melirik ke kursi kosong sampingnya. Kotak merah dan bunga mawar putih itu sebentar lagi akan mengantarkannya selangkah lebih dekat menuju jenjang pernikahan. Hari yang begitu ia tunggu dan ia nanti selama ini. Hari yang sampai kapanpun akan selalu diingat dalam benaknya.     

Jalanan Seoul malam ini terbilang cukup sepi. Hanya ada beberapa mobil di sekitarnya. Jalanan pun tak macet seperti biasanya. Kosong dan lancar tapi memang agak licin akibat salju yang tadi turun.     

Kim Soo Hyun bersyukur setidaknya ia tidak harus bermacet ria malam ini yang mungkin nantinya malah akan membuatnya terlambat. Melihat lampu hijau yang sudah benderang, Kim Soo Hyun melepas remnya dan menginjak pedal gasnya kembali.     

Fokusnya pada jalanan teralihkan saat ada sebuah pesan masuk di ponselnya. Penasaran karena mungkin itu adalah pesan dari gadis pujaannya, Kim Soo Hyun lantas membukanya. Ternyata pesan itu berasal dari nomor yang tidak kenal. Ia mengirimkan sebuah foto dua orang yang saling berpelukan.     

Dada Kim Soo Hyun terasa sesak hingga meremas ponselnya ketika melihat ternyata yang berpelukan di dalam foto itu adalah Soo Yin bersama dengan seorang pria.     

Kim Soo Hyun mencoba menenangkan hatinya agar tidak terlalu percaya dengan hal itu. Ia yakin jika semua itu tidaklah benar. Ditaruhnya kembali ponselnya ke atas dashboard dengan menunduk hingga membuat Kim Soo Hyun jelas tak menyadari jika ada mobil berwarna putih yang melaju cepat ke arahnya. Walaupun lampu untuk jalur itu sudah berubah menjadi merah.      

Kim Soo Hyun sebenarnya tidaklah salah.  Meski pandangannya teralihkan sebentar tapi Ia mentaati rambu lalu lintas dengan begitu baik.      

Waktu seolah berjalan melambat. Tuhan seolah sedang membuat rotasi bumi dan seisinya ini berhenti. Kim Soo Hyun menoleh ke kanan. Matanya sontak menyipit saat ada dua lampu mobil yang begitu menyorot terang dirinya yang kini sedang berada di tengah perempatan.     

BRAK!!     

Tabrakan pun tak dapat terelakkan lagi.     

Kim Soo Hyun merasa dunianya berbalik dan berputar dengan begitu cepat. Ia merasakan tubuhnya seperti terhempas masuk ke dalam jurang dan menabrak sebuah benda panjang dan keras seperti besi.     

"Uhuk!!" batuk darah langsung menyembur keluar dari tenggorokannya. Kental dan warnanya merah segar juga pekat.     

Kim Soo Hyun berusaha membuka kedua matanya. Pandangannya buram dan sudah berbayang. Ia tak lagi dapat melihat apa pun lagi selain kepulan asap putih yang membumbung tinggi keluar dari kap depan mobilnya. Kaca depan mobilnya retak dan beberapa pecahan kacanya menancap di permukaan kulit Kim Soo Hyun. Rasa sakitnya sudah tak tergambarkan lagi. Darah mengalir deras dari kepalanya.      

Tubuhnya tak dapat bergerak sedikit pun karena badan mobil yang menghimpit tubuhnya. Rasanya, kedua kakinya itu mau patah karena bagian rem dan juga kopling mobilnya yang penyok itu menjepit kedua kakinya di bawah. Kim Soo Hyun tak dapat melakukan apa pun lagi selain merintih sakit dan juga memohon pertolongan dari siapa pun yang mendengarnya.     

"Tuan!"     

Dengan nafas kasar yang sudah mulai tersengal berat, Kim Soo Hyun masih dapat mendengar suara dari orang di sekitarnya.     

"Tuan! Bisakah kalian membuka pintunya?!" seorang pria paruh baya yang melihat mobil Kim Soo Hyun terguling hampir 10 M dari lokasi kejadian langsung membuatnya menepikan mobilnya dan segera turun untuk melihat kondisi korban yang terlibat kecelakaan.     

Kaca mobilnya terus digedor, tapi Kim Soo Hyun tak dapat melakukan apa pun. Tubuhnya seakan lumpuh. Tak mampu ia menggerakkannya, bahkan untuk jemarinya.     

"Cepat panggil ambulance! Ada orang sekarat di dalam mobil!!" teriak pria paruh baya tersebut.     

Kini mobil Kim Soo Hyun telah dikelilingi oleh banyak orang. Ada yang penasaran, kasihan, khawatir, ingin mengabadikan momen mengerikan yang baru saja terjadi di depan mata kepala mereka, ada juga yang hanya ingin melihat tanpa berniat membantu.     

"Mobil pelaku juga sekarat!!" teriakan lantang itu menggema dengan radius lima meter dari posisi mobil Kim Soo Hyun saat ini yang kondisinya sangat mengenaskan.     

"Pelaku bersama seorang perempuan! Kondisi keduanya juga terluka parah!"     

Kondisi di perempatan jalan besar itu mendadak semakin membuat bulu kuduk merinding. Tak lama setelahnya datang beberapa mobil patroli polisi juga dua mobil ambulance yang seketika berpencar.      

Sebagian polisi mengecek tempat kejadian perkara berdasarkan kesaksian para pengguna jalan lainnya, sedangkan polisi yang lain membantu evakuasi korban kecelakaan bersama tim medis dari rumah sakit terdekat.     

Kim Soo Hyun meringis kuat saat merasakan kakinya yang sedang berusaha ditarik oleh para petugas. Rasanya sakit, perih, dan ia merasa kakinya mungkin akan putus saat itu juga.     

"Berhasil!" seru salah satu perawat yang akhirnya berhasil mengeluarkan kaki Luthfi yang terjepit setelah percobaan selama hampir 15 menit.     

Baik Kim Soo Hyun, ataupun pihak dari mobil yang membuat semua kecelakaan ini terjadi sama-sama dievakuasi. Kim Soo Hyun dimasukkan ke dalam ambulance yang berbeda dan langsung dilarikan ke rumah sakit segera. Untungnya dari kecelakaan itu tak membuat kecelakaan beruntun. Hanya mobil Kim Soo Hyun yang ditabrak.     

"Tanda vitalnya semakin melemah. Ini bahaya. Pendarahan di kepala juga tidak bisa dihentikan lagi. Kita harus segera membawanya ke ruang operasi atau nyawanya akan semakin dalam bahaya."     

Kim Soo Hyun masih bisa mendengar sayup-sayup suara dokter juga perawat di sekelilingnya. Matanya masih bisa terbuka sedikit demi sedikit. Memperhatikan dengan pandangan yang buram kalau ada orang yang sedang melakukan perawatan di tubuhnya. Kepalanya di perban. Hidungnya dipasang selang infus. Kancing bajunya sudah terlepas, dengan bagian dadanya ditempeli alat bantu untuk membantu hidupnya bertahan lebih lama.     

Di bawah kesadarannya yang sudah mulai hilang, Kim Soo Hyun masih bisa mengingat dengan jelas wajah cantik Soo Yin.     

"Maaf Sayang, aku tidak bisa datang," ucapnya dengan bibir bergetar dan perlahan kesadarannya sudah mulai hilang.     

==================================     

Sekali lagi mohon dukungan Power Stone untuk novel yang versi English..     

Hidden Wife : Best Husband     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.