Istri Simpanan

Bab 303 - Menjelajahi pulau Geoje



Bab 303 - Menjelajahi pulau Geoje

0Sesuai janji Dae Hyun, sebelum mereka kembali ke Seoul mereka terlebih dahulu menjelajah pulau Geoje. Rencananya malam ini mereka akan kembali ke Seoul.     
0

Tujuan pertama mereka hari ini adalah ke Windy Hill atau bukit kincir angin yang terletak di Nambu-myeon. Dari tempat itu akan disuguhi dengan pemandangan bukit dan lautan yang indah. Jauh lebih indah dari tempat mereka menginap.     

Soo Yin baru tahu jika letaknya tidak terlalu jauh dari tempat penginapan mereka. Beruntung Soo Yin terus merengek ingin berkeliling terlebih dahulu karena tadinya Dae Hyun ingin mereka tetap berada di resort.     

"Kenapa kita tidak dari kemarin saja datang ke tempat ini?" gerutu Soo Yin sambil bergelayut manja di lengan Dae Hyun.     

"Hmmm, jika tau begini aku tidak akan mengajakmu kemana-mana," ucap Dae Hyun dengan nada datar.     

"Kau ini menyebalkan sekali!" ucap Soo Yin sambil mencebikkan bibirnya.     

Dae Hyun hanya merespon dengan tertawa renyah. Sesuatu yang jarang sekali dia lakukan karena dia tipe orang yang selalu serius.     

Ketika mereka tengah asyik berjalan, mereka bertemu dengan seorang wanita yang tengah menggandeng putranya. Wanita itu langsung menghampiri dengan wajah yang berbinar.     

"Dae Hyun, kau tengah berlibur di sini juga," ujar wanita itu dengan begitu sumringah.     

"Yeon Woo, tak kusangka kita bertemu lagi di sini," ujar Dae Hyun tanpa melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Soo Yin.     

"Kami baru saja sampai di sini karena Sehun ingin pergi berlibur. Apa kau tidak mampir ke tempat nenek Hae Sok?" ujar Yeon Woo sambil melirik Dae Hyun yang tampak begitu mesra.     

"Tidak, nenekku baru saja berkunjung ke Seoul beberapa hari yang lalu. Lagi pula kami sebentar lagi juga pulang."     

"Ini siapa?" Rupanya Yeon Woo sudah tidak terlalu mengingat wajah Soo Yin. Wajar saja karena mereka hanya bertemu sebentar saat itu.     

"Dia ….," ujar Dae Hyun sambil melirik sang istri.     

"Kenalkan aku Soo Yin, istrinya Dae Hyun. Kita pernah bertemu beberapa bulan yang lalu. Apa kau tidak mengingatku?" ujar Soo Yin sembari mengulurkan tangannya. Di sini jauh dari Seoul sehingga mereka tidak perlu menyembunyikan hubungan mereka. Yeon Woo juga berada jauh di Busan sehingga tidak mungkin bertemu dengan Aeri kemudian mengatakan padanya.     

"Maaf, aku tidak ingat. Ternyata kita pernah bertemu," ucap Yeon Woo sambil tersenyum tipis kemudian menyudahi salaman mereka.     

Soo Yin memutar bola matanya. Ia sangat tidak suka jika tengah jalan-jalan seperti ini ada wanita yang mengganggu mereka.     

"Apa kalian berdua saja?" tanya Dae Hyun.     

"Iya, kami hanya berdua. Apa kalian ingin bergabung bersama kami agar lebih ramai?" ujar Yeon Woo agar perjalanannya bersama Sehun ada teman yang diajak ngobrol.     

"Hmmm, sepertinya itu …." Ucapan Dae Hyun terpotong.     

"Maaf, kami sebaiknya pergi berdua saja. Terima kasih sudah menawarkan," ujar Soo Yin lantas menarik pergelangan tangan untuk menjauh dari wanita itu.     

Tanpa menoleh lagi Soo Yin berjalan cepat sambil menarik pergelangan tangan suaminya.     

"Wahhh, ternyata istri kecilku sekarang sudah berani," puji Dae Hyun sembari terkekeh.      

"Untuk apa wanita itu mengajak kita bersama?" gerutu Soo Yin dengan wajah cemberut.     

"Wajar saja, mungkin dia merasa kesepian karena hanya jalan berdua dengan putranya. Sudahlah, tidak usah cemberut begitu. Ayo kita lanjutkan lagi setelah ini kita akan pergi ke suatu tempat," ajak Dae Hyun. Ia menggelengkan kepalanya karena istrinya sangat cemburuan.     

Soo Yin menganggukan kepalanya. Lalu mereka melanjutkan langkah mendekati kincir angin yang terletak di atas  bukit. Dari jarak dekat bernyanyi kincir itu sangat besar. Hingga Soo Yin tak henti-hentinya merasa kagum.     

Ia lantas meminta Dae Hyun mengambil foto untuk bereka. Liburan hanya berdua saja digunakan Soo Yin dengan baik-baik. Belum tentu mereka bisa liburan berdua lagi.     

Awalnya Dae Hyun menolak untuk berfoto tapi perlahan terpaksa mengalah demi sang istri. Itu sebabnya tadi Dae Hyun ingin jika mereka bersama Yeon Woo agar terlepas dari ajakan Soo Yin. Sangat disayangkan jika Soo Yin tidak mau.     

°     

°     

Setelah cukup puas berkeliling di Windy Hill. Kini mereka melanjutkan perjalanan untuk mendaki Mireuk-san di kawasan Hallyeo National Marine Park.     

Kini mereka sudah bersiap-siap untuk menaiki kereta gantung. Keringat dingin langsung keluar dari tubuh Soo Yin. Pasalnya ini adalah pertama kalinya ia menaiki kereta gantung.     

"Apa kau takut?" tanya Dae Hyun yang merasa cemas jika Soo Yin takut ketinggian.     

"Sedikit," sahut Soo Yin sambil meniup kepalan tangannya karena merasa sangat gugup.     

Dae Hyun lantas menggenggam kedua tangan Soo Yin dengan jarinya.     

"Jika kau takut, sebaiknya kita tidak usah naik," ujar Dae Hyun. Ia tidak ingin terjadi sesuatu pada sang istri.     

Soo Yin menggigit bibir bawahnya sambil berpikir tentang ucapan Dae Hyun. Ia terus terdiam sampai beberapa saat. Namun, ia segera membulatkan tekad untuk menghilangkan semua rasa takutnya. Berpikir positif jika mereka akan baik-baik saja untuk sampai di puncak.     

"Tidak, aku baik-baik saja," ucap Soo Yin sambil menghirup udara dalam-dalam dari hidung kemudian mengeluarkannya dari mulut.     

"Baiklah, tidak usah terlalu tegang." Dae Hyun mengusap pipi Soo Yin dengan ibu jarinya agar sang istri merasa lebih tenang. Melihatnya yang takut seperti itu membuatnya merasa tidak tega. Tapi apa boleh buat jika Soo Yin bersikeras tetap ingin menaikinya.     

Kini kereta gantung sudah mulai berjalan dengan pelan membuat Soo Yin harus menahan nafas.     

"Arghhhh!" teriak Soo Yin saat kereta gantung semakin melaju. Ia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Tubuhnya juga terasa gemetar hingga Dae Hyun bisa merasakannya.     

Melihat sang istri yang ketakutan, Dae Hyun segera berpindah posisi untuk duduk di sampingnya.     

"Kau bilang tadi baik-baik saja. Seharusnya kita tadi tidak usah naik," ujar Dae Hyun dengan khawatir.     

"Aku pikir tidak akan seperti ini rasanya. Tapi aku sungguh tidak apa-apa," ujar Soo Yin.     

"Jika tidak apa-apa, sekarang bukalah matamu, apa kau tidak ingin melihat pemandangan dari atas sini?" bisik Dae Hyun sembari mendekap Soo Yin ke dalam pelukannya.     

"Benarkah? Apa pemandangannya sangat indah?" ujar Soo Yin belum berani membuka matanya.     

Dae Hyun memegang kedua tangan Soo Yin untuk membantu membuka matanya.     

"Lihatlah," ucap Dae Hyun sembari menempelkan pipinya di pipi Soo Yin.     

Begitu membuka matanya sedikit, mata Soo Yin seketika langsung membulat sempurna melihat pemandangan yang sangat indah dari kereta gantung. Sehingga langsung membuka kedua telapak tangannya.     

"Wahh, sungguh menakjubkan!" puji Soo Yin dengan perasaan kagum. Rasa takut ketinggian yang dirasakannya kini perlahan menghilang.     

Setelah sekitar 10 menit perjalanan menaiki kereta gantung, akhirnya mereka sampai. Ketegangan yang dirasakan terbalaskan dengan tiba di puncak dan menyusuri bagian tertinggi di Mireuk-san.     

Dari puncak kita bisa melihat dari seluruh bagian pulau Geoje. Membuat Soo Yin semakin kagum dan tidak ingin turun dari sana. Tak lupa mereka juga mengambil foto untuk kenang-kenangan.     

"Sayang, ini sudah sore. Sebaiknya kita kembali ke resort untuk bersiap-siap," ujar Dae Hyun karena mereka sudah cukup lama berada di puncak. Tempatnya juga sudah agak berkabut.     

"Sebentar lagi," ujar Soo Yin.     

"Apa kita akan menaiki kereta gantung untuk sampai di bawah?" tanya Soo Yin yang membuat nyalinya kembali menciut.     

"Tentu saja, jika kau takut aku akan meminta Chang Yuan membawa helikopter agar menjemput kita kemari," ujar Dae Hyun sambil merogoh ponselnya yang berada di saku celana.     

"Tidak, lebih baik kita naik kereta gantung saja," ucap Soo Yin dengan cepat.     

"Kenapa?"     

"Sudahlah, ayo kita turun sekarang," ajak Soo Yin. Naik helikopter baginya lebih menakutkan dari pada kereta gantung. Ia pasti akan mabuk jika menaikinya.     

"Baiklah," sahut Dae Hyun.     

Mereka segera menaiki kereta gantung lagi untuk kembali turun. Sekarang Soo Yin sudah tidak merasa tegang lagi karena Dae Hyun selalu menggenggam jari dan memeluknya dengan erat.     

===================================     

Terima kasih untuk readers semua yang sudah memberikan dukungannya melalui power stone, review, komentar dan giftnya.     

Untuk ke depannya saya membuat versi Inggris Istri Simpanan dengan judul Hidden Wife : Best Husband.     

Saya mohon dukungan power stone untuk novel versi Inggris agar bisa masuk new ranking...     

Sekali lagi saya mohon dukungannya..:face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.