Istri Simpanan

Bab 247 - Berbelanja dengan ibu mertua



Bab 247 - Berbelanja dengan ibu mertua

0Yeonju Premium Outlet,     
0

Setelah dari rumah sakit tidak disangka jika Ny Park mengajak Soo Yin dan Jean berbelanja ke pusat perbelanjaan yang menjual barang-barang branded. Yang pernah didatangi Soo Yin bersama Dae Hyun beberapa bulan yang lalu.     

Soo Yin sudah menghubungi Chung Ho untuk pulang saja ke villa karena tidak mungkin juga naik mobil itu. Bisa-bisa semuanya curiga, tidak akan ada yang percaya gadis miskin seperti Soo Yin memiliki supir pribadi kecuali dia simpanan pria hidung belang. Tepat seperti apa yang dipikirkan Li Sa. Untuk mengantisipasi merek berpikiran seperti itu Soo Yin dan Jean menerima ajakan Ny Park untuk satu mobil dengannya.     

Beruntung tadi Ny. Park data sehingga tidak terjadi percekcokan di antara mereka. Padahal tadi Soo Yin ingin sekali menampar pipi Li Sa kembali. Sekarang ia tak perlu takut  dengan sepupunya seperti dulu.     

Aeri memilih satu mobil bersama dengan Li Sa. Dirinya tidak sudi bernafas di ruangan yang sama dengan Soo Yin. Meski Dae Hyun tidak mengatakan siapa wanita yang menggodanya tapi Soo Yin juga patut dicurigai.     

Aeri dan Li Sa sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kawasan Yeonju Premium Outlet. Mereka kesana kemari dari satu toko ke toko yang lain guna mencari yang mereka inginkan. Sudah lama Aeri tidak pergi berbelanja sehingga saat ini digunakan dengan sebaik-baiknya.     

Soo Yin dan Jean hanya mengikuti kemanapun Ny Park melangkah. Mereka tidak ada niat untuk berbelanja sama sekali. Awalnya mereka hanya berniat untuk jalan-jalan saja bukan untuk belanja sehingga Soo Yin tidak membawa kartu yang diberikan Dae Hyun kepadanya.     

"Soo Yin, tolong bantu ibu untuk mencarikan baju yang pas. Seminggu lagi akan ada acara pesta pernikahan keponakanku," ujar Ny Park seraya meraih hanbok atau baju khas Korea. Biasanya para orang tua akan memakai hanbok dalam pesta pernikahan saudaranya. Itu sebagai bentuk untuk melestarikan budaya tradisional Korea.     

"Kau besok juga harus datang ke sana," lanjut wanita paruh baya itu sambil mengamati detail dari baju yang diambilnya.     

Soo Yin tersenyum tipis sembari menyenggol perut Jean dengan sikutnya. Jean hanya melirik Soo Yin sembari menggelengkan kepalanya.     

"Soo Yin, apakah hanbok ini cocok untukku?" tanya Ny Park sambil mensejajarkan hanbok dengan tubuhnya.     

Soo Yin terpaku karena ia sama sekali tidak mengerti dengan fashion.     

"Apapun yang Ibu kenakan pastilah sangat cocok," ujar Soo Yin berusaha untuk menyunggingkan senyum.     

"Kau ini selalu saja bisa membuat ibu senang. Selalu saja mengatakan jika itu bagus untuk ibu," ujar Ny Park terkekeh geli karena kepolosan Soo Yin. Meski begitu ia tetap menyukai kejujurannya yang tidak tahu tentang fashion.     

Soo Yin hanya menggaruk kepalanya bagian belakang karena merasa malu.     

Setelah membantu memilih pakaian Ny Park, mereka segera pergi ke toko baju yang ada di sebelahnya. Di sana terdapat pakaian dengan model gaun untuk pergi ke pesta ataupun acara resmi lainnya. Ada juga pakaian pria tapi untuk acara resmi saja     

"Ibu, untuk apa kita datang kemari?" tanya Soo Yin sambil mengedarkan pandangannya melihat begitu banyak macam gaun yang mampu menarik perhatian para wanita muda. Ia pikir mereka akan langsung pulang.     

"Tentu saja memilih baju untuk kalian berdua. Ibu senang ada kalian yang menemani. Aeri dan Li Sa justru entah pergi kemana. Sebagai ucapan terima kasih, kalian pilih baju yang kalian suka," ujar Ny Park.     

"Tidak usah, Nyonya," sahut Jean cepat. Pakaian di sana rata-rata harganya begitu fantastis yang dapat menguras kantong. Meski tak dapat dipungkiri jika Jean menginginkannya pada salah satu pakaian di sana.     

"Tidak usah sungkan," ucap Ny Park sembari mendorong Soo Yin dan Jean pelan untuk masuk lebih ke dalam. Karena mereka saat ini masih berdiri di dekat pintu masuk.     

Diam-diam Ny Park mengirimkan pesan kepada Kim Soo Hyun untuk menyusulnya ke Yeonju Premium Outlet. Beruntung sekali putra bungsunya tengah berada tidak jauh dari sana.     

Soo Yin dan Jean tidak berani memilih baju untuk mereka. Yang dilakukan hanya melihat-lihat tanpa ada keberadaan untuk menyentuhnya.     

"Jean, ayo kita pulang," ajak Soo Yin yang kakinya terasa mulai pegal.     

"Jika ingin cepat pulang pilihlah salah satu gaun. Sepertinya ibu mertuamu tidak akan mengizinkan kita pulang dengan tangan kosong," bisik Jean takut Ny Park mendengarkan apa yang tengah mereka bicarakan.     

"Aku tidak tahu harus memilih yang mana," sahut Soo Yin dengan bisikkan juga.     

"Soo Yin, kemarilah sepertinya gaun ini cocok untukmu," panggil Ny Park yang membuat Soo Yin dan Jean terkejut.     

Jean mendorong tubuh Soo Yin pelan agar lebih dulu berjalan ke arah ibu mertuanya. Ia jadi berpikir jika hidup Soo Yin itu sangat rumit. Dicintai dua orang yang terikat persaudaraan. Dalam hati berharap semoga saja Kim Soo Hyun suatu saat bisa membuka hatinya untuk orang lain.     

'Jean, tidak usah terlalu banyak berharap!' rutuk Jean dalam hati. Meski memang tak dapat dipungkiri jika sampai detik ini ia masih mencintai pria itu.     

Ny Park menunjukkan sebuah gaun mewah berwarna peach sebatas atas lutut untuk Soo Yin. Menurutnya itu sangat cocok untuk tubuh Soo Yin yang kecil.     

"Ibu, aku tidak akan pergi ke pesta manapun," tolak Soo Yin dengan pelan takut membuat ibu mertuanya tersinggung.     

"Ini untuk kau pakai ke pesta pernikahan keponakanku. Pokoknya kau datang bersama kami. Kau juga bisa mengajak Jean bersamamu," tukas wanita paruh baya itu dengan tegas.     

"Tapi, Bu," ujar Soo Yin hendak membantah.     

"Jika kau tidak suka yang ini maka kau bebas memilih yang lain. Namun cobalah terlebih dahulu," ujar Ny Park sembari menarik tangan Soo Yin ke ruang ganti untuk mencoba gaun yang dipilihnya.     

Soo Yin terpaksa masuk ke dalam ruang ganti. Dengan patuh mencoba gaun yang dipilih ibu mertuanya. Ketika mematut tubuhnya di depan cermin, sebenarnya gaun itu sangat cantik tapi sedikit terbuka bagian atasnya. Jika Dae Hyun melihatnya pasti tidak akan mengizinkan untuk memakainya. Meski begitu Soo Yin tetap keluar dengan memakainya meskipun dengan wajah lesu.     

"Jean, bagaimana gaun yang dipakai Soo Yin? Apakah ini bagus?" tanya Ny Park kepada Jean untuk memberikan penilaian.     

Soo Yin memberikan kode dengan menggelengkan kepalanya. Agar Jean mengatakan jika gaun itu tidak cocok untuknya.     

"Sepertinya gaun ini sangat bagus jika dipakai Soo Yin, Nyonya. Tapi bagian dada Soo Yin sedikit terbuka," ujar Jean seraya melirik Soo Yin yang tengah menunjuk belahan dadanya yang memang agak terbuka. Ia tahu jika Soo Yin pasti sangat tidak nyaman memakainya.     

"Ya ampun, benar sekali. Kim Soo Hyun pasti akan marah jika mengetahui ibu memilihkan baju ini untukmu bentuknya seperti ini. Dia sangat tidak suka dengan wanita yang memakai baju terlalu terbuka," ujar Ny Park sambil mengamati belahan dada Soo Yin.     

Soo Yin terhenyak mendengar pernyataan itu. Tak menyangka jika kakak beradik itu memiliki selera yang sama dalam hal wanita. Pantas saja mereka jatuh cinta kepada wanita yang sama. Namun Soo Yin segera mengenyahkan pemikiran itu, ia memukul kepalanya pelan karena sudah berpikir yang tidak-tidak.     

"Soo Yin, ganti bajumu kembali. Sebaiknya kita menunggu Kim Soo Hyun saja untuk datang kemari," ujar Ny Park sembari mengeluarkan ponsel dari dalam tas untuk menghubungi Kim Soo Hyun tapi sayang sekali tidak diangkat. Sepertinya sekarang sedang dalam perjalanan.     

"Tuan Kim Soo Hyun akan kemari, Bu?" Soo Yin tersentak mendengar hal itu. Ia segera melirik Jean untuk memberikan ide apa yang harus dilakukan sekarang. Sungguh Soo Yin tidak ingin bertemu dengan Kim Soo Hyun.     

Jean justru mengangkat kedua bahunya sambil menengadahkan kedua telapak tangannya yang menandakan dirinya juga tidak tahu.     

"Sambil menunggu Kim Soo Hyun datang ibu akan memilihkan baju untuk Jean," ujar Ny Park seraya menggandeng tangan Jean. Hal itu membuat Jean seperti ibunya hidup kembali. Senang rasanya bertemu dengan Ny. Park yang tidak merasa malu pergi berbelanja dengan gadis miskin seperti dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.