Istri Simpanan

Bab 161 - Dokter Mi Young



Bab 161 - Dokter Mi Young

0Rumah Sakit bersalin Pyongyang.     
0

Dae Hyun baru saja mengehentikan mobilnya di parkiran di salah satu rumah sakit bersalin yang ada di Seoul. Mereka datang kesana setelah mendapat rekomendasi Dokter Kang. Menurut Dokter Kang di rumah sakit itu ada dokter kandungan yang berjenis kelamin wanita. Itu sebabnya Dae Hyun setuju untuk datang ke sana.     

Mereka sampai di rumah sakit itu setelah melakukan perjalanan selama satu jam. Padahal jarak tempuh dari Villa Pyeongchang-dong ke sana tidaklah terlalu jauh. Itu karena Dae Hyun mengemudikan mobilnya dengan sangat lambat seperti orang bersepeda.     

Hampir sepanjang jalan Soo Yin menggerutu karena sudah tidak sabar ingin segera sampai. Terlalu lama berada di dalam mobil membuatnya merasa bosan.     

"Rumah Sakit Bersalin?" gumam Soo Yin sembari membaca nama rumah sakit yang terpampang jelas di depan sebuah gedung bertingkat.     

"Untuk apa kita datang ke sini?" Soo Yin merasa agak bingung kenapa suaminya membawanya ke sini. Memangnya siapa yang baru saja melahirkan? Bukankah tadi pria itu mengajaknya untuk memeriksakan kondisinya.     

"Tentu saja untuk memeriksa bagaimana keadaanmu. Ayo kita turun sekarang, sebentar lagi waktunya kita masuk menemui dokternya," ujar Dae Hyun sembari melepaskan sabuk pengaman di tubuh Soo Yin.     

Dae Hyun segera ke luar dari mobil kemudian beralih membukakan pintu mobil untuk Soo Yin.     

"Biarkan aku membantu." Dae Hyun kembali membopong tubuh Soo Yin.     

Soo Yin hendak menolak tapi mengurungkan niatnya karena percuma saja menolak jika Dae Hyun tidak akan pernah mendengarnya seperti sebelumnya. Dae Hyun membopong tubuh Soo Yin memasuki rumah sakit.     

Soo Yin merasa sangat malu ketika ada begitu banyak pasang mata yang melihat mereka. Mungkin mereka merasa aneh dengan Soo Yin. Padahal kelihatannya baik-baik saja untuk apa dibopong seperti itu.     

"Sayang, turunkan aku. Lihatlah mereka memperhatikan kita terus," bisik Soo Yin.     

"Tidak usah memperdulikan mereka. Anggap saja mereka tanaman rumput yang tumbuh di tepi jalan," ujar Dae Hyun tanpa memperdulikan sama sekali tatapan orang-orang yang berlalu lalang. Ia terus melangkahkan kakinya yang jenjang dengan sangat santai.     

Soo Yin merasa sangat tidak nyaman. Namun dirinya juga tidak bisa berbuat banyak. Sejak tadi Dae Hyun benar-benar tidak mengizinkannya untuk berjalan.     

Dae Hyun berjalan ke arah resepsionis untuk menanyakan dimana ruangan dokter kandungan yang sudah dibuat janji temu. Ia segera melangkahkan kakinya melewati koridor rumah sakit menuju ruangan yang ditunjukkan oleh resepsionis.     

Sepanjang lorong Soo Yin terus bertanya-tanya di dalam hatinya. Untuk apa mereka datang ke sana.      

Barulah ketika sudah berada di depan ruangan dokter, Dae Hyun menurunkan Soo Yin karena mereka sudah sampai.     

Tok … tok … tok ….     

Dae Hyun mengetuk pintu terlebih dahulu.     

Terdengar suara langkah kaki mendekati pintu. Tak lama keluar seorang perawat dari dalam ruangan.     

"Silahkan masuk," ucap Sang Perawat dengan sopan.     

Dae Hyun berjalan masuk sembari menggenggam tangan Soo Yin. Pria itu bahkan sampai menuntun Soo Yin karena takut jika Soo Yin terjatuh. Ia sudah kehilangan akal sehatnya karena gara-gara semalam hampir saja membahayakan calon anaknya.     

Dae Hyun mengerutkan dahinya ketika melihat nama yang tertera di meja. Ia seperti sangat mengenal nama itu. Semoga saja itu hanya sebuah nama yang sama.     

"Tunggu sebentar karena Dokter Mi Young sedang cuci tangan. Silahkan duduk," ujar perawat itu.     

Dae Hyun dan Soo Yin duduk di kursi yang sudah disediakan.     

Selang beberapa menit Mi Young keluar dari toilet. Mi Young adalah seorang dokter berusia 34. Umurnya hanya selisih sedikit dengan Dae Hyun. Ia memiliki kulit putih bersih serta rambut pendek. Tidak akan ada yang menyangka jika usianya sudah 34 tahun karena wajahnya terlihat jauh lebih muda.     

Mi Young tertegun melihat pria yang tengah duduk bersama dengan seorang gadis muda. Pria yang sudah membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Sampai detik ini bayangan masa indah dulu selalu tersimpan di dalam benaknya.      

Meski melihatnya dari samping, Mi Young sudah mengenali wajah tampan yang selalu dirindukannya. Ia masih seperti bermimpi saat ini sehingga mencubit lengannya.     

"Aduh," rintih Mi Young lirih sembari mengusap bekas cubitannya sendiri.     

Mi Young menghela nafas panjang untuk mengatur agar dadanya tidak berdebar. Dengan langkah pelan ia menuju ke mejanya. Ia merasa tidak enak jika membiarkan mereka menunggu terlalu lama.     

"Maaf, kalian sudah menunggu," ucap Mi Young sembari tersenyum ramah. Sebagai seorang dokter ia harus bersikap profesional.     

Dae Hyun memandang Mi Young beberapa saat. Wajah wanita yang dulu dicintainya untuk pertama kali kini berada di depan mata. Itu cukup mengejutkan bagi Dae Hyun. Ia pikir nama itu hanya mirip saja. Tak disangka ternyata itu adalah orang sama.     

"Tidak apa-apa, kami baru saja datang," ucap Soo Yin dengan senyuman manis tersungging di bibirnya.     

Dae Hyun mengalihkan pandangannya ke arah lain tidak ingin menatap Mi Young. Baginya Mi Young adalah masa lalu dan masa depannya saat ini adalah Soo Yin.     

"Dae Hyun, apa ini adikmu?" tanya Mi Young memberanikan diri. Ia segera menutup mulutnya karena keceplosan. Setelah diingat Dae Hyun itu tidak mempunyai adik perempuan, Mi Young merasa salah bicara.     

"Dia istriku," sahut Dae Hyun dengan nada datar.     

"Kalian saling kenal?" tanya Soo Yin dengan dahi berkerut.     

"Kami hanya satu sekolah ketika SMA," sahut Dae Hyun dengan cepat. Tak ingin Mi Young mengatakan hal aneh kepada istri kecilnya.     

"Apakah kalian kemari karena Dokter Kang yang sudah membuat janji temu?" tanya Mi Young mengalihkan pembicaraan untuk sekedar memastikannya saja. Padahal ia sebenarnya sudah mengetahui hal itu sebelumnya karena Dokter Kang sudah mengatakannya.     

"Iya," sahut Dae Hyun dengan singkat dengan wajah tanpa ekspresi.     

"Sayang, apa kita tidak salah masuk ruangan?" bisik Soo Yin. Mereka seharusnya ke Dokter umum bukan malah ke dokter kandungan.     

"Tidak," ujar Dae Hyun sengaja mendekatkan bibirnya ke wajah Soo Yin.     

"Hmmm," ujar Mi Young.     

"Nona, ayo ikut saya masuk ke dalam," ujar Mi Young sembari berdiri. Suasana di ruangan itu terasa begitu canggung. Ia tidak menyangka setelah sekian lama tidak bertemu kini dirinya dipertemukan kembali dengan hal yang tidak terduga.     

Soo Yin mengikuti langkah Mi Young ke dalam sebuah kamar yang digunakan untuk USG. Dae Hyun tentu saja terus mengikutinya dengan memasang wajah datar.     

Soo Yin kini berbaring di sebuah ranjang. Di depannya sudah ada layar monitor yang akan menunjukkan hasil dari USG.     

Seorang perawat masuk kemudian mengoleskan jel khusus di perut Soo Yin guna mencegah terjadinya gesekan antara kulit dengan transducer. Gel tersebut juga memudahkan pengiriman gelombang suara ke dalam tubuh.     

Setelah selesai barulah Mi Young menempelkan alat bernama transducer ke perut Soo Yin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.