Istri Simpanan

Bab 148 - Surat pengunduran diri



Bab 148 - Surat pengunduran diri

0The Silla Seoul Hotel.     
0

Jean sudah tidak tahan lagi berada di hotel itu. Bukan karena pekerjaannya yang terlalu berat namun semakin lama berada di sana hatinya semakin tersiksa. Hampir setiap hari Kim Soo Hyun datang menemuinya hanya untuk menceritakan tentang Soo Yin kepadanya.     

Ia mencoba untuk tegar dan baik-baik saja tapi dirinya hanyalah seorang wanita yang lemah mengenai perasaannya. Ia tidak sanggup mendengar Kim Soo Hyun yang terus bercerita dengan penuh semangat jika hubungannya dengan Soo Yin sekarang semakin dekat. Pria itu juga bercerita kepadanya mengenai perjalanan mereka ke Busan beberapa hari yang lalu.     

Jean terkadang merasa sangat iri kepada Soo Yin yang bisa dekat dengan keluarga Kim Soo Hyun dengan mudah. Apalagi ketika mengetahui jika Ny. Park mendukung Kim Soo Hyun untuk menjadikan Soo Yin sebagi istrinya, itu membuat tekad Jean semakin besar untuk meninggalkan hotel itu.     

Bahkan Soo Yin yang awalnya mengatakan jika tidak menyukai Kim Soo Hyun kini tidak ada niat untuk menjelaskan hubungan mereka yang sebenarnya. Itu sudah dipastikan apa yang dikatakan Soo Yin hanyalah bualan semata.     

Jean masuk ke dalam lift untuk menuju ke lantai 10 dimana ruangan Dae Hyun berada. Meski sangat berat namun ia tetap harus pergi jauh dari Kim Soo Hyun agar perlahan dapat melupakannya.     

Setelah beberapa menit akhirnya Jean sudah sampai. Kini ia sudah berdiri di depan ruangan Dae Hyun sembari memegang amplop berwarna coklat. Ia akan memberikannya hari ini juga kepada atasannya. Bisa saja ia langsung berhenti bekerja namun rasanya itu sangat tidak sopan.     

Ketika hendak mengetuk pintu tiba-tiba tangannya terasa sangat berat seolah-olah ada yang tidak mengizinkannya.     

Jean merasa berat meninggalkan hotel itu namun jika terlalu lama berada di sana hatinya sudah tidak tahan lagi. Tak dapat dipungkiri jika ia menginginkan hubungan lebih dengan Kim Soo Hyun. Tapi Jean sadar diri jika dirinya bukanlah siapa-siapa. Ia hanya seorang pekerja rendahan yang tidak mungkin bisa bersanding dengan seorang pangeran meskipun hanya dalam mimpi.     

Setelah lima menit berdiri, Jean akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu sembari menghela nafas pelan. Semoga saja tidak ada orang lain di dalam selain bos besarnya. Ia sengaja mengundurkan diri selagi tidak ada Soo Yin karena ia mendengar dari Jae-hwa jika Soo Yin tengah melakukan ujian masuk ke universitas. Jika Soo Yin tahu dengan hal ini Jean sangat yakin dia tidak akan mengizinkannya.     

Ia akan berusaha merelakan pria yang dicintainya untuk Soo Yin yang merupakan sahabatnya.     

Dikarenakan tidak ada jawaban dari dalam, Jean kembali mengeruk pintu beberapa kali tapi tetap saja tidak ada jawaban yang terdengar sehingga Jean memberanikan diri untuk membuka pintu secara perlahan barangkali Dae Hyun tidak mendengarnya. Jean tidak tahu jika Dae Hyun tengah pergi ke luar kota.     

Setelah pintu terbuka bukan Dae Hyun yang berada di dalam ruangan melainkan orang lain. Pria itu sepertinya tidak menyadari kehadiran Jean. Entah apa yang sedang dicari olehnya sehingga ia sangat sibuk mengacak-acak berkas yang ada di meja. Pria itu bahkan berani membuka laci meja. Beberapa kertas bahkan ada yang berserakan di lantai.     

"Manajer Han?" gumam Jean sembari mengerutkan keningnya ketika melihat Manajer Han berada di sana.     

Jean terus melangkahkan kaki untuk mendekatinya karena ia menaruh curiga. Manajer Han sama sekali tidak menyadari karena ia sedang berjongkok di bawah meja.     

"Manajer Han, apa yang sedang anda lakukan?" tanya Jean dengan suara lebih keras sehingga membuat Han memandang ke arah Jean.      

Han tampak terkejut ketika melihat Jean. Ia langsung berdiri kemudian berpura-pura untuk merapikan berkas yang ada di atas meja.     

"Aku … aku hanya sedang membantu merapikan meja karena meja ini sangat berantakan. Apalagi sekarang Soo Yin sedang libur sehingga mejanya tampak tidak terurus," ucap Manajer Han terbata. Bukannya rapi berkas yang terdapat di meja justru semakin berantakan.     

Jean mengerutkan keningnya. Ia merasa ada yang mencurigakan dengan Manajer Han. Entah apa yang tengah dicarinya sehingga ia tampak gugup seperti seorang pencuri yang kepergok.     

"Lalu, untuk apa kau datang kemari?" tanya Manajer Han dengan nada dingin.     

"Aku … tentu saja aku akan membersihkan ruangan ini," sahut Jean berusaha untuk tetap tenang meskipun ia merasa gugup. Ia menyembunyikan amplop yang ada di tangannya di belakang punggung.     

"Ya sudah, rapikan semua itu!" perintah Manajer Han. Dengan rasa kesal ia melangkahkan kakinya ke luar dari ruangan itu. Jika saja tidak ada gadis itu mungkin saja ia sudah menemukan dokumen penting hotel ini.     

Setelah Han menutup pintu, Jean mulai merapikan meja kerja Dae Hyun dengan menata semua berkas-berkas yang ada ke tempat semula. Jean penasaran sebenarnya apa yang tengah dicari oleh Manajer Han. Keadaan laci juga hampir semua terbuka. Jean merasa jika Manajer Han berniat buruk.     

"Jangan-jangan Manajer Han berniat mengambil dokumen penting hotel ini," gumam Jean karena gelagat pria itu sangat mencurigakan. Jean berharap semoga saja Han tidak menemukan apapun yang dicarinya.     

Jean tengah memunguti kertas yang berserakan di lantai sehingga ia tidak mendengar ketika ada seseorang yang masuk.     

"Jean?"     

Jean terlonjak kaget ketika mendengar suara yang tiba-tiba menggema di ruangan itu. Ia sampai memegang dadanya yang seperti mau copot. Jean segera berdiri untuk melihat siapa yang datang.     

Hatinya langsung berdebar bahagia ketika melihat sosok pria yang dicintainya. Meskipun ia hanya bisa mencintainya dalam diam. Setelah melihat wajahnya yang rupawan, Jean tiba-tiba ingin mengurungkan niatnya untuk mengajukan surat pengunduran diri. Karena hanya berada di hotel itu ia bisa terus melihatnya.     

Meski sangat berat ia akan mencoba bertahan beberapa waktu untuk bekerja kembali di hotel itu.     

"Jean, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Kim Soo Hyun yang sudah berada di depan Jean.     

Bukannya menjawab Jean justru terpana melihat ketampanan Kim Soo Hyun. Tanpa sadar Jean meneguk salivanya.     

"Jean?" Kim Soo Hyun menggerakkan telapak tangannya di depan mata Jean agar tersadar dari lamunannya.     

"Maaf," ucap Jean sembari mengalihkan pandangannya. Wajahnya memerah karena menahan malu.     

"Kenapa meja kakakku berantakan sekali?" tanya Kim Soo Hyun.     

"Ketika aku masuk … keadaannya sudah berantakan," sahut Jean. Sebenarnya dia ingin mengatakan jika tadi ada Manajer Han di dalam tapi dirinya takut salah bicara. Sebaiknya nanti saja jika bertemu dengan Soo Yin dia ingin memintanya untuk mencari tahu.     

"Ya sudah, biarkan aku membantu," ujar Kim Soo Hyun sembari mengambil beberapa kertas yang berserakan di lantai.     

"Tidak usah, Tuan." Kini Jean ikut berjongkok buru-buru meraih kertas yang sama dengan Kim Soo Hyun hingga mereka memegang kertas yang sama. Tanpa sadar amplop yang dipegang terjatuh namun Jean tidak menyadarinya.     

Merek saling bertatap muka untuk beberapa saat. Ada rasa bahagia sekaligus berdebar yang Jean rasakan saat ini. Jean segera menurunkan pandangannya.     

"Apa ini?" Kim Soo Hyun meraih sebuah amplop berwarna coklat yang dijatuhkan Jean.     

Mata Jean terbelalak melihat surat pengunduran dirinya berada di tangan Kim Soo Hyun.     

"Tuan, jangan dibuka!" seru Jean dengan keringat dingin mulai mengucur di dahinya. Ia berharap semoga saja Kim Soo Hyun tidak membukanya.     

Kim Soo Hyun tidak mendengarkan Jean yang melarangnya. Ia langsung merobek amplop tersebut karena penasaran dengan isinya. Kim Soo Hyun mulai membacanya dengan alis yang berkerut.     

"Jean, apa maksudmu dengan surat ini?" Kim Soo Hyun menatap Jean sembari menunjukkan surat itu.     

"Aku … aku ingin berhenti bekerja di hotel ini," ucap Jean lirih dan lidahnya terasa berat ketika mengatakannya. Ia pasrah jika Kim Soo Hyun akan memberhentikannya sekarang juga.     

"Kenapa?" tanya Kim Soo Hyun yang merasa penasaran.     

"Aku … aku …." Jean tidak dapat mengungkapkan alasan yang sebenarnya karena alasan utamanya masih ada sangkut pautnya dengan pria itu.     

"Jean, kumohon jangan berhenti bekerja. Apa gaji di hotel ini sangat rendah sehingga kau ingin berhenti? Aku akan menaikkan gajimu sekarang juga jika itu yang menjadi alasannya." Kim Soo Hyun meraih tangan Jean kemudian menggenggamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.