Istri Simpanan

Bab 604 - Kekacauan



Bab 604 - Kekacauan

0Tubuh Ny. Park bergetar bersamaan air mata yang jatuh membasahi pipinya.     
0

"Sun Woo, kau tidak usah percaya dengan apa yang dikatakan oleh Richard." Park Ji Hoon berusaha menerangkan pada istrinya.     

Richard Lee menyeringai, senang melihat bagaimana Park Ji Hoon saat ini yang ketakutan.     

"Tidak ada Nona Soo Yin, Tuan. Kami sudah mencarinya ke segala sudut yang ada di rumah ini," lapor anak buah Richard Lee.     

"Cukup, sekarang kita sudahi pencarian di sini. Kita akan mencarinya di tempat lain," ujar Richard Lee dengan tangan mengepal. Ia kemudian melangkah pergi meninggalkan kediaman Park Ji Hoon tanpa peduli kericuhan yang sudah diperbuat.     

Park Ji Hoon mengepalkan tinjunya kuat-kuat. Kejadian yang sudah bertahun-tahun hilang kini harus kembali terulang lagi.     

"Ji Hoon, jadi wanita itu Seo Kyung?" ujar Ny. Park dengan air mata mulai bercucuran. Dulu dirinya memang mengetahui jika Jo Hoon pernah tergila-gila dengan seorang wanita saat mereka bahkan sudah memiliki putra.     

"Itu hanyalah masa lalu. Aku mohon jangan terlalu percaya dengan apa yang dia katakan," terang Park Ji Hoon sembari memegang pundak istrinya tapi langsung ditepis.     

Di luar sebuah mobil Maybach silver baru saja terparkir. Dae Hyun menautkan kedua alisnya melihat pintu yang masih terbuka sangat lebar. Ini sangat aneh bahkan beberapa anak buahnya ada yang terluka.     

"Apa yang sudah terjadi?" ujar Soo Yin yang merasa keanehan tersebut. Ia duduk di kursi belakang sambil memangku Yeon Ho yang sudah tertidur pulas.      

"Entahlah."     

Dae Hyun menggendong Yeon Ho ke dalam pelukannya. Keduanya matanya terbelalak lebar melihat kondisi rumah yang berantakan. Beberapa ornamen sudah terjatuh ke lantai. Pecahan guci juga sudah berserakan di lantai.     

"Ibu, apa yang terjadi?" tanya Soo Yin sambil menutupi mulutnya dengan tangan karena syok melihat kekacauan yang terjadi.     

Ny. Park membuang muka. Sorot matanya tajam dan berwarna merah. Tangannya mengepal erat karena dirinya begitu kecewa dengan sang suami.     

"Ayah, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Dae Hyun.     

Keduanya sama-sama tidak menjawab karena perasaan mereka saat ini sedang kacau dan sangat rumit.     

"Dae Hyun, mulai sekarang sebaiknya kau tinggalkan saja dia. Cari saja wanita yang jauh lebih baik dan sempurna darinya," ungkap Ny. Park. Tidak rela jika putranya menjalin hubungan dengan putri dari selingkuhan suaminya.     

"Apa maksud Ibu?" Dae Hyun pura-pura tidak mengerti.     

"Soo Yin itu anak selingkuhan ayahmu dulu. Aku tidak rela kau bersamanya," seru Ny. Park dengan deraian air mata. Rasanya teramat sakit kali ini.     

Soo Yin hanya terdiam, kepalanya pusing belum bisa mencerna apa yang terjadi. Namun satu hal, ia menyadari jika Richard Lee yang sudah melakukan semua kekacauan itu.     

"Cukup, Bu. Itu hanyalah kesalahpahaman, Seo Kyung tidak pernah mencintai ayah," terang Dae Hyun. Berusaha bersikap tenang dan jangan terlalu emosi.     

"Meskipun hanya kesalahpahaman, tapi dia akan tetap menjadi bencana untuk keluarga kita. Lihatlah kekacauan yang terjadi, Richard Lee baru saja datang kemari untuk mencarinya. Jika dia tidak menemukannya maka akan kembali lagi," ungkap Ny. Park.     

Park Ji Hoon hanya diam saja karena sadar kesalahan yang sudah diperbuatnya di masa lalu. Sampai sekarang belum menyangka jika Soo Yin adalah anak dari Seo Kyung. Wanita yang sudah membuatnya hampir berpaling dari istrinya.     

Dert … dert … dert ….     

Dae Hyun segera menjawab panggilan dari Chang Yuan.     

"Tuan, sebagian hotel kita dirusak. Baru saja ada orang-orang yang datang merusak fasilitas hotel," terang Chang Yuan.     

"Apa?" Dae Hyun sangat terkejut hingga suaranya membangunkan Yeon Ho yang berada di dalam gendongannya.     

"Kami tidak bisa mencegah karena jumlah mereka lebih banyak. Mereka juga membawa senjata api. Maaf Tuan, kami hanya tidak ingin ada tamu yang menjadi korban," terang Chung Ho. Meski sepi tapi masih ada beberapa orang yang menginap di hotel.     

"Apakah kau tahu siapa mereka?" tanya Dae Hyun meskipun sudah mengetahui siapa yang sudah berbuat.     

"Tidak, Tuan. Namun kami akan segera menyelidikinya," sahut Chang Yuan.     

"Sekarang juga aku akan kembali ke hotel."     

Soo Yin sudah bisa menebak, pasti ayahnya yang sudah melakukan semua itu. Tanpa kata-kata yang terucap di bibirnya, Soo Yin segera berbalik dan segera berlari keluar dari rumah itu.     

"Soo Yin, tunggu!" sergah Dae Hyun. Ingin mengejar tapi masih ada Yeon Ho yang berada di gendongannya.     

"Dae Hyun, biarkan saja dia pergi. Itu lebih baik baginya daripada terus bersamamu," larang Dae Hyun saat sudah membaringkan Yeon Ho di sofa.     

"Aku harus menyusulnya, Bu. Jangan sangkut paut kan hubungan kami dengan masa lalu kalian," ujar Dae Hyun. Lalu segera berlari keluar untuk menyusul Soo Yin.     

"Soo Yin!" panggil Dae Hyun sembari mengedarkan pandangan untuk menemukan keberadaan sang istri. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaanya di halaman.     

"Apakah kau melihat istriku?" tanya Dae Hyun pada salah seorang anak buahnya yang sedang merapikan kekacauan yang terjadi.     

"Dia baru saja keluar dari gerbang, Tuan."     

Dae Hyun segera berlari ke arah gerbang. Ia dapat melihat sebuah taksi yang baru saja melaju.     

"Soo Yin!" panggil Dae Hyun lebih keras agar istrinya mau berhenti. Ia cemas jika Soo Yin akan menemui ayahnya. Akan sulit bagi mereka untuk bertemu.     

Soo Yin menoleh ke belakang, melihat Dae Hyun dari dalam taksi dengan wajah sendu. Kekacauan itu dikarenakan olehnya. Sehingga apapun yang terjadi dirinyalah yang akan bertanggung jawab.     

"Maafkan aku, Dae Hyun. Sudah menyusahkan kalian. Kau tidak perlu cemas karena aku yang akan menyelesaikan semuanya. Semoga kita bisa bertemu lagi," ucap Soo Yin dengan lirih sembari mengusap air mata yang perlahan mulai membasahi pipinya.     

Soo Yin tidak mungkin tinggal diam tanpa melakukan apapun. Ia akan memohon kepada ayahnya untuk menghentikan ulahnya. Jangan sampai kekacauan besar terulang kembali.     

Perlahan kini Dae Hyun sudah tidak terlihat lagi. Sepertinya ia bergegas masuk ke dalam karena Soo Yin tidak mau keluar.     

"Sayang, aku sangat mencintaimu," ucap Soo Yin dengan bibir bergetar.     

"Kita mau kemana, Nona?" tanya sang supir taksi.     

"Antarkan aku ke Hotel Lucia," sahut Soo Yin dengan penuh tekad. Akan menghadapi ayahnya apapun yang terjadi.     

Soo Yin sangat yakin jika ayahnya sudah mengetahui perihal dirinya kabur ke Seoul. Jika sudah seperti ini, menghindar ataupun bersembunyi hanya percuma saja. Ayahnya akan terus mencari.      

"Baik, Nona," sahut supir taksi.     

Siapa yang tidak kenal Hotel Lucia? Sebuah hotel yang baru saja direnovasi dan memiliki fasilitas bintang lima. Sedangkan biaya menginap di hotel itu masih bisa dibilang murah dari hotel bintang lima lainnya.     

The Silla Seoul Hotel harus kalah, apalagi mereka juga sedang tahap renovasi. Dae Hyun tidak menyangka kerja sama dengan Peter Anderson diputuskan secara sepihak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.