Istri Simpanan

Bab 603 - Mencari Soo Yin



Bab 603 - Mencari Soo Yin

0Seminggu kemudian,     
0

Lucia Hotel     

Richard Lee membanting ponselnya hingga berserakan di lantai menyerupai serpihan. Ia baru saja mendapatkan kabar jika Soo Yin sudah tidak berada di London. Berusaha menghubungi Brian tapi tak bisa karena nomornya tidak aktif.     

"Arghh, ini pasti gara-gara putra Park Ji Hoon itu," umpat Richard dengan tangan yang mengepal sangat erat. Hingga kuku-kukunya bahkan menancap pada kulitnya.     

Seo Kyung baru saja masuk ke dalam kamar yang mereka tempati. Ia sangat terkejut melihat kamar yang berantakan.     

"Richard, apa yang kau lakukan?" ujar Seo Kyung dengan wajah terperangah.     

"Soo Yin ternyata sudah berada di Seoul seminggu yang lalu," ucap Richard Lee dengan nafas yang memburu. Amarahnya saat ini semakin membuncah karena mengetahui jika Soo Yin pasti sekarang sedang bersama Dae Hyun.     

"Apa? Soo Yin ada di sini? Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?" ujar Seo Kyung sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.     

Richard Lee segera mendekati istrinya, menopangnya agar tidak terjatuh karena tubuhnya terlihat sempoyongan.     

"Richard, cepat cari anak kita. Aku tidak ingin dia bersama Dae Hyun," ujar Seo Kyung.     

"Tenanglah, aku pasti akan mencarinya." Richard Lee menuntun Seo Kyung menuju atas ranjang lalu memberinya segelas air minum agar lebih tenang.     

"Cepat, cari dia. Aku tidak ingin kehilangan putri kita," ujar Seo Kyung dengan air mata yang perlahan mengalir di pipinya.     

"Tetaplah di sini, aku sendiri yang akan mencarinya," ujar Richard Lee. Hari ini juga akan mengunjungi kediaman Park Ji Hoon untuk mencari putrinya. Sangat yakin jika Soo Yin pasti disembunyikan di sana.     

Dengan langkah yang sangat tergesa-gesa, Richard Lee segera memasuki lift untuk segera turun. Tak lupa tadi sudah meminta seseorang untuk menemani istrinya.      

"Mau kemana, Tuan?" tanya Gong Yoo. Kebetulan sekali berpapasan dengan Richard Lee di depan lift.     

"Gong Yoo, cepat antarkan aku ke kediaman Park Ji Hoon. Bawa beberapa pengawal," perintah Richard Lee dengan datar.     

"Baik, Tuan," sahut Gong Yoo dengan patuh mengikuti perintah Richard.     

°°°°°°°°°°°°     

UN Village,     

Setengah jam kemudian Richard Lee sudah berada di depan gerbang kediaman Park Ji Hoon bersama anak buahnya yang mengikuti mobil mereka di belakang. Mereka sudah bersenjata lengkap seperti hendak bertempur.     

Penjaga yang sedang bertugas di pintu gerbang terpaksa membukakan pintu karena mereka ditodong oleh senjata api di kepala. Sehingga Richard Lee dan anak buahnya dengan sangat mudah masuk ke halaman UN Village.     

Lampu rumah besar itu terlihat menyala semuanya. Menandakan ada penghuninya ada di rumah.     

"Park Ji Hoon, keluarlah!" seru Richard Lee dengan langkah tegas dan dipenuhi dengan amarah.     

Pintu utama yang menang tidak dikunci didorong dengan sangat keras hingga menimbulkan suara cukup keras saat menyentuh dinding.     

Kebetulan sekali Park Ji Hoon dan istrinya sedang berada di ruang tamu. Tengah berbincang-bincang setelah acara makan malam.     

Keduanya sontak berdiri karena terkejut oleh kedatangan Richard Lee yang tiba-tiba.     

"Siapa kau?" ujar Park Ji Hoon dengan suara tinggi. Pertemuan mereka yang sudah sangat lama membuatnya lupa akan wajah Richard meskipun tidak asing baginya.     

Richard Lee berkacak pinggang sembari memandang tajam ke arah Park Ji Hoon. Lalu bibirnya menyeringai licik, ada tatapan dendam terlihat begitu jelas di matanya.     

"Apakah kau sudah melupakanku? Dasar penghianat!" umpat Richard Lee.     

"Apa maksudmu?" Park Ji Hoon masih berusaha mengenali wajah Richard.     

"Selamat karena kau sudah berhasil memisahkan aku dan Seo Kyung. Sekarang beritahu dimana Soo Yin?" ujar Richard Lee dengan tangan mengepal erat.     

"Richard Lee?" Perlahan Park Ji Hoon mengenali wajah Richard.     

"Untuk apa kau mencari Soo Yin? Dia tidak ada disini," terang Ny. Park.     

"Bohong, kalian pasti sudah bersekongkol untuk menyembunyikan Soo Yin," ucap Richard dengan nada yang tajam.     

"Untuk apa kami menyembunyikannya. Dia menantuku, sehingga wajar jika dia tinggal bersama kami. Memangnya ada hubungan apa kalian? Sehingga mencarinya?" tanya Richard Lee dengan rasa penuh keingintahuan. Sebenarnya cukup terkejut karena Richard tiba-tiba saja muncul.     

"Dia putriku dan aku tidak rela dia menikah dengan anak dari penghianat seperti dirimu," ucap Richard dengan tegas.     

"Dia putrimu?" Kedua mata Richard membulat sempurna. Sebuah fakta yang sangat mencengangkan baginya.     

"Kau pasti sangat puas karena kau sudah memisahkan aku dengan Seo Kyung dan putriku. Kali ini aku tidak akan tinggal diam. Kalian harus merasakan penderitaan Seo Kyung dan Soo Yin selama ini," ungkap Richard Lee dengan dada naik turun.     

"Tidak mungkin, kau pasti salah. Tidak mungkin Soo Yin adalah putrimu. Seo Kyung sudah menghilang sejak lama," sanggah Park Ji Hoon sembari menggelengkan kepalanya.     

"Seo Kyung menghilang karena kau. Cepat katakan dimana Soo Yin jika kau tidak ingin sekarang juga aku menghancurkan rumah ini bahkan hidup kalian," ancam Richard.     

Disini Ny. Park tidak mengetahui apapun tentang masalah mereka. Sehingga ia hanya bisa mendengarkan.     

"Dia tidak ada di rumah ini," ujar Park Ji Hoon dengan nada tenang.      

"Katakan dimana dia sekarang?" tanya Richard Lee.     

"Aku tidak tahu keberadaan mereka. Jika aku tahu nanti aku akan mengantarkannya padamu," ujar Park Ji Hoon.     

"Cepat geledah rumah ini!" perintah Richard Lee pada anak buahnya yang sudah bersiap.     

Richard menodongkan pistolnya ke arah Park Ji Hoon agar dia tidak bergerak.     

"Kenapa kau masih saja mengingat kejadian hampir dua puluh tahun yang lalu?" ujar Park Ji Hoon.     

"Apakah aku bisa semudah itu melupakannya. Jika saja kau tidak berkhianat anak dan istriku pasti tidak akan pernah merasakan penderitaan," ucap Richard dengan sarkas. Ia semakin geram karena Park Ji Hoon tampak santai dan tidak merasa bersalah sama sekali.     

"Aku minta maaf atas kesalahanku dulu. Aku tidak ada maksud untuk memisahkan kalian." Hanya itu yang Park Ji Hoon bisa lakukan.     

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian merusak barang-barang yang ada di rumah ini?" ujar Ny. Park dengan histeris. Tidak bisa berbuat apa-apa saat anak buah Richard yang jumlahnya tidak sedikit merusak dan menjatuhkan barang-barang mewah yang ada di sana.     

"Richard, tolong suruh mereka menghentikannya," ujar Ny. Park.     

"Kerusakan itu tidak sebanding dengan penderitaan keluargaku. Kalian harus merasakan bagaimana jatuh miskin tanpa memiliki apapun" terang Richard sembari menyunggingkan senyum miring.     

"Jadi kau berpikir aku yang melakukannya? Aku hanya menjawab pertanyaan keluargamu dengan jujur waktu itu," kilah Park Ji Hoon untuk membela diri.     

"Kenapa kau mengatakannya? Bukankah sudah kukatakan jangan sampai ada yang tahu pernikahanku dengan Seo Kyung? Apakah kau cemburu karena dia lebih memilihku daripada memilihmu?"  Richard Lee mendengus, menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu.     

Ny. Park menutupi mulutnya dengan tangan. Tidak bisa berkomentar apa-apa lagi kali ini. Meski mereka menutupi semuanya. Namun Ny. Park mulai mengerti apa yang sebenarnya mereka bicarakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.