Istri Simpanan

Bab 610 - Ingin berdamai



Bab 610 - Ingin berdamai

0Soo Yin sudah tersadar setelah beberapa jam pingsan. Ia bahkan harus dirawat karena tubuhnya lemah. Ia tidak mau makan atau minum sama sekali. Setengah harian ia hanya menangis.     
0

Seo Kyung dan Richard sampai bingung bagaimana cara untuk membujuknya. Hanya satu cara yang belum mereka tempuh.     

"Soo Yin, kau tidak boleh seperti ini. Jangan menyiksa dirimu," bujuk Seo Kyung untuk ke sekian kalinya.     

"Hidupku sudah tidak ada artinya lagi. Jika Dae Hyun koma maka aku pun akan menemaninya," ucap Soo Yin. Saat ini ia hanya bisa membayangkan keadaan Dae Hyun di dalam ruang ICU. Pasti tubuhnya sangat tersiksa karena banyaknya peralatan medis yang terpasang.     

"Kau tidak boleh berbicara seperti itu. Kau harus melanjutkan hidupmu yang masih panjang," ujar Seo Kyung.     

"Aku tidak akan hidup lagi jika tidak diizinkan bertemu Dae Hyun."     

Seo Kyung dan Richard Lee saling berpandangan. Jalan satu-satunya untuk membuat Soo Yin bersemangat untuk hidup adalah Dae Hyun.     

"Baiklah, ayah akan memohon pada mereka. Sekarang kau harus makan agar kembali sehat. Dae Hyun pasti sangat sedih jika tahu kau seperti ini." Richard Lee mengusap rambut Soo Yin seperti seorang gadis kecil. Karena sampai saat ini, Richard Lee masih menganggapnya seorang gadis yang belum memiliki suami.     

Soo Yin lantas menoleh ke arah Richard Lee. Mendengar nama Dae Hyun membuatnya sedikit lebih bersemangat. Meski matanya sembab.dan kelopak matanya membengkak.     

"Nanti ayah akan memohon agar kau diizinkan melihat bertemu Dae Hyun. Maafkan jika selama ini sudah membuatmu menderita." Ada rasa penuh penyesalan yang kini hadir di hati Richard. Ternyata balas dendam bukanlah jalan terbaik.     

"Benarkah?" Kedua mata Soo Yin berkaca-kaca.     

"Biarkan aku yang sekarang membantumu. Maafkan semua sifat keras kepala ayah saat ini," ujar Richard Lee dengan kepala tertunduk.     

Soo Yin lalu bangkit duduk dan memeluk Richard Lee. Hatinya kini sangat gembira meskipun apa yang dilakukan Richard Lee sudah terlambat.     

Seo Kyung ikut meneteskan air mata melihat putrinya tampak bersemangat.     

"Soo Yin, sekarang makanlah terlebih dahulu. Kau harus sembuh jika ingin merawat Dae Hyun," bujuk Seo Kyung.     

Soo Yin menganggukan kepalanya. Kebahagiaannya kini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.     

"Aku ingin disuapi," pinta Soo Yin dengan nada manja. Sejak kecil ia ingin sekali disuapi oleh ibunya seperti anak-anak yang lain.     

"Ternyata kau masih saja manja," tukas Seo Kyung sambil terkekeh. Namun ia tetap menyodorkan sendok ke arah Soo Yin.     

°°°°°°°°°°°°°     

Richard Lee menarik nafas dalam-dalam. Mengumpulkan keberanian untuk menemui Park Ji Hoon dan istrinya yang tengah berada di depan ruang ICU. Ia bisa melihat dengan jelas raut kesedihan di wajah mereka.     

"Hmmm." Richard Lee berdehem setelah jarak mereka hanya beberapa meter saja.     

Park Ji Hoon dan istrinya langsung menoleh. Alis mereka saling bertautan melihat kedatangan Richard Lee. Bertanya-tanya apa yang akan dilakukan olehnya karena tiba-tiba saja datang menghampiri mereka.     

"Bagaimana kabar Dae Hyun?" tanya Richard Lee.     

Park Ji Hoon dan Ny. Park saling berpandangan satu sama lain. Seingatnya Richard sangat tidak suka dengan Dae Hyun. Kenapa sekarang tiba-tiba saja berubah?     

"Seperti yang kau ketahui keadaannya belum membaik. Ada apa kau datang kemari?" Di saat-saat seperti itu Park Ji Hoon tetap bersikap tenang meskipun istrinya terlihat tidak suka dengan kehadiran Richard.     

"Aku turut prihatin dengan apa yang terjadi pada Dae Hyun. Bisakah kita bicara sebentar saja?" ujar Richard Lee. Tidak ingin berlama-lama untuk mengutarakan tujuannya.     

Park Ji Hoon menautkan kedua alisnya. Ada apakah gerangan dia bersikap baik seperti itu?     

"Bicaralah, kami tidak bisa pergi kemana-mana," ujar Park Ji Hoon.     

Richard Lee menghela nafas panjang sebelum memulai berbicara.     

"Aku minta maaf atas kekacauan yang terjadi," ucap Richard Lee. Demi Soo Yin terpaksa harus meminta maaf terlebih dahulu.     

Park Ji Hoon tercengang mendengarnya. Sangat aneh karena tiba-tiba saja Richard meminta maaf.     

"Untuk apa meminta maaf? Kau bahkan membuat kerugian bagi kami," ujar Ny. Park angkat bicara.     

"Sun Woo, tenanglah." Park Ji Hoon mengusap pundak istrinya agar tenang.     

"Aku memang salah karena saat itu aku masih haus akan balas dendam. Untuk kerugian kalian tidak usah cemas, aku akan mengganti semuanya," terang Richard.     

"Aku juga minta maaf padamu. Karena kecerobohanku di masa lalu membuat hubungan kita menjadi renggang. Aku juga tidak menyangka jika Soo Yin adalah putri kalian," ungkap Park Ji Hoon. Sangat menyesali kebodohannya di masa lalu.     

"Sudahlah, mulai sekarang sebaiknya kita melupakan apa yang terjadi di masa lalu. Kuharap tidak ada lagi dendam di antara kita." Richard Lee menepuk lengan Park Ji Hoon.     

Ny. Park memilih diam mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Meskipun sedikit menyesal karena mereka sudah terlambat.     

"Terima kasih, kau sudah memaafkanku," balas Park Ji Hoon.     

"Sebenarnya kedatanganku kesini adalah ingin meminta agar kalian mengizinkan putriku merawat Dae Hyun," ungkap Richard Lee dengan perasaan rumit. Kali ini yang menjadi fokusnya adalah membahagiakan putrinya.     

Ny. Park menghela nafas panjang. Sudah bisa menebak kedatangan Richard Lee menemui mereka.     

"Bukan kami tidak mengizinkan. Namun kau harus tahu jika keadaan Dae Hyun kini masih …." Ny. Park tidak melanjutkan ucapannya. Benar-benar tidak sanggup dengan sesuatu yang ada di pikirannya.     

"Justru di saat-saat seperti inilah Soo Yin perlu merawatnya. Dia adalah seorang istri yang pasti sangat jauh lebih sedih saat ini," bujuk Richard Lee.     

"Bukan aku tidak mengizinkan, tapi aku sudah berjanji pada seseorang. Dia yang akan merawat Dae Hyun," ungkap Ny. Park.     

"Siapa?" Richard Lee menautkan kedua alisnya.     

Terdengar suara langkah kaki yang terdengar cukup jelas ke arah mereka. Seorang wanita berpakaian serba putih datang menghampiri. Raut wajahnya terlihat sangat serius.     

"Mi Young?" gumam Ny. Park tanpa mengalihkan pandangannya dari Mi Young.     

"Bibi, aku sudah menemukan rumah sakit terbaik untuk Dae Hyun. Aku yakin Dae Hyun bisa sembuh jika dirawat di sana," terang Mi Young dengan semburat bibirnya yang merekah.     

"Benarkah? Dimana kita akan membawanya? Apakah kau yakin akan hal itu?" tanya Ny. Park.     

"Aku mempunyai beberapa kenalan dokter yang akan menangani Dae Hyun," ungkap Mi Young.     

"Baiklah, segera urus semuanya. Aku sudah tidak sabar ingin melihat Dae Hyun seperti dulu lagi," ujar Ny. Park. Kedatangan Mi Young membuatnya lupa jika masih ada Richard Lee bersama mereka.     

"Aku akan segera mengurusnya." Setelah memberi kabar sedikit, Mi Young segera meninggalkan mereka.     

"Kemana kalian akan membawa Dae Hyun pergi? Sebaiknya biarkan kami yang mengurusnya," ujar Richard Lee. Jangan sampai Soo Yin tidak bisa bertemu lagi dengannya.     

"Maaf, Richard Lee. Aku sudah terlanjur menyetujui penawaran Mi Young," tolak Ny. Park.     

"Bukankah hal itu bisa dibatalkan?" Richard Lee mengeratkan tinjunya kuat-kuat. Sudah mulai marah dan geram.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.