Istri Simpanan

Bab 614 - Hati memilih



Bab 614 - Hati memilih

0Soo Yin yang sedang menunggu di luar sangat terkejut ketika pintu terbuka. Ia bisa melihat Jean terbaring di brankar, ia didorong oleh para perawat melewati koridor.     
0

"Asisten Chang, apa yang terjadi pada Jean?" tanya Soo Yin dengan perasaan cemas.     

"Dia tadi kehabisan tenaga. Dia akan baik-baik saja," sahut Chang Yuan.     

"Lalu bagaimana keadaan bayinya?" tanya Soo Yin.     

"Bayinya sehat dan baik-baik saja. Para perawat sedang membersihkannya," sahut Chang Yuan.     

Soo Yin bisa bernafas lega sejenak meskipun ia mencemaskan keadaan Jean.     

Mereka kemudian mengikuti para perawat yang membawa Jean untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisinya.     

Kim Soo Hyun merasa sangat canggung. Sudah sejak tadi ia hendak menanyakan sesuatu pada Chang Yuan mengenai bayinya.     

"Asisten Chang, bayinya perempuan atau laki-laki?" tanya Kim Soo Hyun memberanikan diri.     

"Perempuan, dia sangat cantik," sahut Chang Yuan. Seandainya ia memiliki keberanian, pasti tadi sudah menggendongnya walau beberapa detik.     

Kim Soo Hyun menganggukan kepalanya. Ia cukup senang mengetahuinya.     

"Nona, sebaiknya anda pergilah ke kamar tuan. Biarkan aku yang menjaga Jean disini," tukas Chang Yuan.     

Soo Yin baru teringat tentang suaminya. Ia harus melihat keadaannya sekarang juga.     

"Asisten Chang, beri aku kabar jika Jean sadar," tukas Soo Yin.     

"Baik, Nona."     

Soo Yin segera berlari melewati lorong. Besar harapannya ketika sampai melihat Dae Hyun tengah duduk. Ia ingin Dae Hyun sudah tersadar dari tidur panjangnya.     

Brakk ….     

Nafas Soo Yin terengah-engah ketika sampai di si depan ruangan. Hingga tanpa sadar membuka pintunya dengan keras.     

Namun pria yang sudah ia tunggu, keadaannya masih sama. Masih seperti semula ketika ia pergi.     

Soo Yin melangkahkan kakinya ke dalam hingga otot-otot kakinya terasa lemas. Perlahan tubuhnya merosot ke lantai tepat di bawah ranjang dimana Dae Hyun masih berbaring.     

"Sayang, kenapa kau tak juga bangun? Kenapa kau menyiksaku seperti ini?" ucap Soo Yin tersedu-sedu.     

Kim Soo Hyun terbelalak lebar melihat Soo Yin terduduk di lantai. Terlihat sekali jika ia sangat putus asa.     

"Soo Yin, berdirilah. Jangan seperti ini,", ujar Kim Soo Hyun sembari mengangkat tubuh Soo Yin. Membantunya agar berdiri.     

"Soo Hyun, katakan padaku kapan Dae Hyun bangun? Apakah dia ingin membunuhku secara perlahan?" ucap Soo Yin.     

Kim Soo Hyun terdiam. Hatinya pilu mendengar keluh kesah Soo Yin yang rasanya sangat menyedihkan. Ia sebenarnya juga ingin sekarang juga Dae Hyun bangun. Namun tak ada yang bisa dilakukan olehnya.     

"Kita harus bersabar. Aku yakin Dae Hyun juga sedang berjuang untuk sembuh. Dia pasti sangat merindukanmu." Kim Soo Hyun memberanikan diri memeluk Soo Yin. Menepuk pelan punggungnya untuk menenangkannya.     

°°°°°°°°     

Beberapa jam kemudian.     

Jean perlahan membuka matanya setelah beberapa jam tidak sadarkan diri.     

"Asisten Chang," gumam Jean.     

Pria itu menyandarkan kepalanya di sisi ranjang tempat di samping Jean. Ia kelelahan menunggu Jean yang sejak siang tak kunjung bangun.     

Jean menggerak-gerakkan jarinya yang masih terasa berat. Mengusap perlahan rambut Chang Yuan. Ia sangat bersyukur ada pria itu yang selalu menguatkannya.     

Sentuhan tangan Jean mulai mengusik tidur Chang Yuan. Ia segera membuka matanya dan tersenyum ketika melihat Jean sudah sadar.     

"Maaf, aku tadi ketiduran," tukas Chang Yuan sembari menegakkan kepalanya.     

"Tidak apa-apa, kau pasti lelah sudah menungguku terlalu lama."     

"Aku senang kau sudah sadarkan diri. Tadi aku sangat mencemaskanmu." Chang Yuan menggenggam erat jemari Jean lalu mengecupnya.     

"Terima kasih kau sudah bersedia menemaniku. Aku tadi hampir saja kehilangan semangat karena merasakannya seorang diri." Jean tidak bisa mengungkapkan rasa sakitnya dengan kata-kata. Namun ia bahagia karena sudah menjadi seorang ibu.     

"Tentu saja aku akan menemanimu. Kita adalah sebuah keluarga," tukas Chang Yuan sembari mengusap pipi Jean.     

"Aku ingin menggendongnya," ungkap Jean.     

"Besok aku akan meminta perawat untuk membawanya kemari," tukas Chang Yuan.     

Jean menganggukan kepalanya. Ia harus bersabar lebih sedikit untuk bertemu dengan putrinya.     

Ceklek ….     

Terdengar suara pintu yang terbuka pelan. Keduanya langsung menoleh ke arah pintu. Disana Soo Yin tengah berdiri.     

"Bolehkah aku masuk?" tanya Soo Yin.     

"Tentu saja, Nona." Chang Yuan lantas berdiri agar Soo Yin duduk di kursi.     

Soo Yin melangkah dengan lambat. Tubuhnya memang tidak bersemangat lagi untuk menjalani kehidupan.     

"Jean, selamat kau sudah menjadi seorang ibu. Aku senang mendengarnya," ujar Soo Yin sembari tersenyum meskipun bibirnya terasa berat.     

"Kau juga pasti akan merasakannya." Jean tahu Soo Yin pasti sangat sedih jika mengingat keguguran yang dialaminya.     

"Aku juga berharap seperti itu. Bolehkah aku besok menggendongnya? Aku ingin sekali membawanya pada Dae Hyun," ungkap Soo Yin.     

"Tentu saja, kau boleh menggendongnya sesuka hatimu," ucap Jean.     

Setelah beberapa saat Soo Yin pamit pergi karena ia tidak ingin meninggalkan Dae Hyun sendirian terlalu lama.     

Selepas kepergian Soo Yin, ternyata Kim Soo Hyun memberanikan diri menemui Jean. Ia ingin mengatakan suatu hal. Sepertinya ini adalah waktu yang tepat karena anak mereka sudah lahir.     

"Jean, aku senang mendengarnya anak kita baik-baik saja,", ungkap Kim Soo Hyun setelah berdiri di sisi Jean.     

Suasana di sana canggung, Chang Yuan sebenarnya ingin melangkah pergi. Tapi kakinya terasa berat.     

"Dia anakku, bukan anakmu," sahut Jean dengan nada datar.     

"Jean, aku ingin kita segera menikah. Aku ingin menjadi ayah yang baik untuk anak kita." Kim Soo Hyun tidak peduli, ia ingin merubah hidupnya dan berusaha mencintai Jean dengan baik.     

"Aku keluar sebentar," pamit Chang Yuan. Ia merasa tidak enak jika tetap berada di sana. Ia hanya pasrah pada keputusan Jean pada siapa akan berlabuh.     

"Asisten Chang, tunggu," sergah Jean sembari meraih pergelangan tangan Chang Yuan. Menahannya untuk tidak bergerak dari tempatnya.     

Chang Yuan menghentikan langkahnya. Ia pikir Jean akan membiarkannya pergi karena ada Kim Soo Hyun disana.     

Kim Soo Hyun menautkan kedua alisnya. Tidak mengerti dengan Jean yang justru menghentikan Chang Yuan untuk pergi.     

"Asisten Chang, bukankah kau dulu pernah mengajakku menikah? Apakah penawaran itu masih berlaku saat ini?" tanya Jean.     

"Tentu saja, penawaran itu akan selalu berlaku," sahut Chang Yuan.     

"Setelah keluar dari rumah sakit, ayo kita menikah. Bantu aku untuk merawat putriku," ucap Jean dengan ekspresi serius. Keputusannya sudah bulat, ia tidak akan menyia-nyiakan pria yang sudah sangat baik padanya selama ini.     

Chang Yuan dan Kim Soo Hyun sama-sama terperangah mendengarnya. Ia tidak menyangka Jean mengatakan hal itu.     

"Coba katakan sekali lagi," pinta Chang Yuan terbata. Ia takut salah dengar kali ini.     

"Ayo kita menikah," ucap Jean sembari tersenyum malu-malu.     

Chang Yuan seperti sedang mimpi kali ini. Jawaban Jean sudah ia tunggu sekian lama.     

"Bagaimana dengan Tuan Kim Soo Hyun?" tanya Chang Yuan.     

"Tuan Kim Soo Hyun, aku lebih memilih menikah dengan Asisten Chang. Maaf, aku tidak bisa menerimamu," ucap Jean dengan jujur.     

Kim Soo Hyun hanya tertunduk lesu. Ia tidak bisa memaksa Jean karena sudah menemukan pilihannya.     

"Kuharap suatu hari ini kau menemukan wanita yang kau cintai," imbuh Jean.     

"Aku bisa mengerti. Ini memang semua salahku," ucap Kim Soo Hyun dengan suara lirih.      

"Jika itu sudah menjadi keputusanmu, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi satu hal yang aku pintu, izinkan aku menemui putriku sesekali," lanjut Kim Soo Hyun.     

"Tentu saja, Tuan bisa menemuinya kapan saja," tukas Chang Yuan. Meski ia akan menikahi Jean tapi bukan berarti tidak akan memberikan kesempatan untuk Kim Soo Hyun menemui putri mereka.     

Bagaimanapun juga kelak putrinya harus tahu kebenaran akan hal itu.     

"Asisten Chang, aku titipkan putriku padamu. Jaga dia selagi aku tidak didekatnya," ucap Kim Soo Hyun dengan bibir yang terasa berat.     

"Anda tidak perlu khawatir. Aku pasti akan menjaganya," ucap Chang Yuan dengan penuh tekad.     

Kim Soo Hyun kemudian pergi meninggalkan ruangan itu. Bukannya tidak ingin berusaha keras, tapi ia sadar Chang Yuan lebih baik darinya. Ia yakin Jean bisa jauh lebih bahagia dengannya.     

"Jean, aku mencintaimu." Chang Yuan mengecup kening Jean hingga beberapa saat. Rasanya ia ingin berjingkrak karena terlalu bahagia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.